Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Batalyon Azov Ukraina Laboratorium Nyata Nazisme dan Fasisme

Para militan Neo-Nazi Azov terlibat pembunuhan dan penyiksaan brutal terhadap perempuan dan anak-anak di Donbass.

Penulis: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Batalyon Azov Ukraina Laboratorium Nyata Nazisme dan Fasisme
AFP/Getty/CBS News
Resimen Azov Unjuk kekuatan di Kota Kharkiv, 11 Maret 2022. 

Awal Mula Batalyon Azov

Pada April 2014, setelah kemenangan aksi Maidan dan ketika perang jalanan antara pendukung dan penentang (Maidan) pecah di semua kota besar di tenggara Ukraina, Penjabat Presiden Oleksandr Turchynov mengumumkan Operasi Anti-Teroris (ATO) di Donbass.

Sementara ATO dimulai untuk membentuk "batalyon sukarelawan", batalyon ini kemudian menjadi terkenal karena kekejaman mereka terhadap warga sipil dan anggota milisi yang ditangkap.

Batalyon Azov secara resmi didirikan pada 5 Mei 2014. Bibitnya sebuah organisasi neo-Nazi di Kharkov, yaitu Patriots of Ukraine.

Ini organisasi sayap kekuasaan Majelis Sosial-Nasional. Para "patriot" membuka kongres pertama mereka pada 1999, memakai prosesi obor mirip pawai yang terlihat di era Hitler.

Unit ini terdiri 50-60 pejuang dilengkapi senapan dan pistol. Humas organisasi ini, Stepan Baida, menggambarkan Azov pada saat itu sebagai "pasukan yang diperkuat".

Patch Korps Hitam, langsung atau tidak terkait unit militer Reichsführer SS Himmler ("Das Schwarze Korps", dipakai Azov bahkan setelah diintegrasikan ke Garda Nasional Ukraina.

Baca juga: Media Barat Kompak Tutupi Sepak Terjang Batalyon Azov Neo-Nazi Ukraina

Baca juga: Petempur Ukraina di Azovstal Menyerah, Kebohongan Presiden Zelensky Terungkap

BERITA TERKAIT

Pada awalnya, itu dianggap sebagai batalyon sukarelawan di Polisi Patroli Tugas Khusus Kementerian Dalam Negeri Ukraina.

Kemudian, pada Oktober 2014, menjadi resimen Garda Nasional. Sebagai unit militer, Azov diberi wewenang memperoleh senjata berat, termasuk artileri dan tank.

Kehadiran Azov menjadi fatal bagi penduduk Mariupol jauh sebelum 2022. Apa yang terjadi di sana pada musim semi 2014 adalah episode terpenting konflik Donbass.

"Di pagi hari, orang-orang Azov berseragam hitam, membawa senjata, (dan) dalam barisan mobil melewati (kota). Unjuk kekuatan itu bermaksud sebagai sinbol Mariupol tetap menjadi kota Ukraina," kata Anton Gerashchenko, penasihat Mendagri Ukraina.

Penjelasan itu ditulis di sebuah blog di situs web Ukrainska Pravda. Demonstrasi Hari Kemenangan 9 Mei 2014 berakhir bentrokan di dekat markas polisi kota Mariupol.

Menurut informasi resmi Kiev, 13 orang tewas, termasuk petugas polisi, anggota Garda Nasional dan pejuang Batalyon Azov, serta warga sipil.

Polisi setempat bersimpati kepada Republik Rakyat Donetsk, tetapi tidak mengambil tindakan apa pun terhadap atasan mereka sendiri atau otoritas Ukraina pada umumnya.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas