Dihadiri 80 Ribu Orang, Pride Festival di Gran Canaria terkait Wabah Monkeypox Spanyol
Digelar pada 5 hingga 15 Mei lalu, Maspalomas Pride telah menarik pengunjung dari seluruh benua.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, CANARY - Pride Festival in Gran Canaria yang dihadiri oleh 80.000 orang dari Inggris dan seluruh wilayah Eropa kini sedang diselidiki setelah dikaitkan dengan banyak kasus cacar monyet (Monkeypox) di Madrid, Italia dan Tenerife.
Digelar pada 5 hingga 15 Mei lalu, Maspalomas Pride telah menarik pengunjung dari seluruh benua.
Dikutip dari laman The Daily Mail, Minggu (22/5/2022), festival itu dihadiri oleh orang-orang yang telah dites positif terkena virus Monkeypox setelah acara.
Layanan kesehatan masyarakat dari Kepulauan Canary pun kini tengah menyelidiki hubungan antara kasus Monkeypox dengan perayaan LGBT+ itu.
Baca juga: Israel dan Swiss Laporkan Kasus Pertama Cacar Monyet
"Diantara 30 atau lebih yang didiagnosis di Madrid, ada beberapa yang menghadiri acara tersebut, meskipun saat ini masih terlalu dini untuk mengetahui apakah salah satu dari mereka adalah pasien nol dari wabah ini atau apakah mereka semua terinfeksi di sana," kata seorang sumber dari layanan kesehatan tersebut.
Perlu diketahui, ada 2 kasus yang dicurigai pada pria di Kepulauan Canary, satu diantaranya terkait dengan festival LGBT+.
"Belum ada bukti konklusif bahwa wabah terbaru sedang ditularkan secara seksual," kata para ahli.
Hal itu karena pria gay tidak diyakini lebih mudah tertular penyakit ini, namun berpotensi lebih besar untuk terpapar karena berada di acara dan lokasi yang menarik banyak orang dari seluruh komunitas LGBT+.
Perkembangan itu muncul setelah pihak berwenang Spanyol juga menyelidiki kasus-kasus yang dikonfirmasi dari Monkeypox yang telah dikaitkan dengan lokasi 'sauna'.
Baca juga: Cacar Monyet di Spanyol Capai 30 Kasus, Pemerintah Tutup Sauna yang Jadi Tempat Penularan
Di Spanyol, sauna digunakan untuk menggambarkan tempat-tempat yang populer dengan pria gay yang mencari sensasi seks, dibandingkan hanya sekadar pemandian.
Seorang juru bicara Departemen Kesehatan Spanyol mengkonfirmasi bahwa salah satu pria Italia yang memiliki virus itu berada di Kepulauan Canary.
Namun ia mengaku tidak mengetahui apakah pria lainnya dari Tenerife juga telah melakukan perjalanan ke sana.
Lalu pria Italia kedua yang juga berada di Kepulauan Canary pun turut tertular virus.
Kendati demikian, mereka yang terinfeksi virus tersebut tidak saling kenal.