Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jenderal Jerman Menentang Pengiriman Tank Leopard dan Marder ke Ukraina

Jerman telah mengirim 1.600 unit ranjau DM-12 PARM dan 3.000 ranjau anti-tank DM-31 ke Ukraina.

Penulis: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Jenderal Jerman Menentang Pengiriman Tank Leopard dan Marder ke Ukraina
Southfront.org
Tank Tempur Utama (MBT) Leopard milik militer Jerman yang dimodernisasi guna menghadapi kemajuan teknologi tank Rusia seperti tank T-14 Armata. 

TRIBUNNEWS.COM, BERLIN – Jenderal (Purn) Erich Wade, mantan penasihat militer Kanselir Jerman Angela Merkel menentang pengiriman tank tempur utama Leopard dan ranpur Marder ke Ukraina.

Mengutip pernyataannya lewat radio Deutschlandfunk, Wade menyebut keputusan itu jika benar dilakukan tidak sensitif dan berbahaya.

Lebih-lebih mengoperasikan tank tempur utama Leopard dan BMP Marder butuh kualifikasi tinggi dan pelatuhan bertahun-tahun.

“Jika kita tak ingin Perang Dunia Ketiga, lambat atau cepat, tinggalkan cara militer, mulaiah berunding,” kata Erich Wade.

Baca juga: G7: Jerman Menjanjikan Hibah 1 Miliar Euro untuk Ukraina

Baca juga: Jerman Tak Siap Embargo Gas Rusia, Cina Ingatkan Ancaman Kelaparan Global

Baca juga: Jerman Temukan Ratusan Petugas Negara Terpapar NeoNazi dan Ekstremisme Kanan

Jerman dilaporkan telah memasok pasukan Kiev dengan ribuan ranjau anti-tank dengan harapan memperlambat kemajuan militer Rusia di Ukraina.

Sementara itu situs analisis intelijen Southfront.org mengabarkan, Jerman telah mengirimkan ribuan ranjau darat.

Dalam laporan yang dirilis pada 17 Mei, Der Spiegel mengungkapkan Jerman telah mengirim 1.600 unit ranjau DM-12 PARM dan 3.000 ranjau anti-tank DM-31 ke Ukraina.

Berita Rekomendasi

Ranjau anti-tank model DM-12 buatan Jerman ini memiliki jenis khusus. Senjata pembuuh ini dipasang pada tripod kecil.

Peralatan ini akan menembakkan roket bersirip berdaya jangkau efektif 2 hingga 40 meter. Ranjau jenis ini mampu menembus lapisan baja 600 milimeter.

Ranjau canggih ini butuh waktu lima menit untuk bisa menembakkan roketnya. Bisa lewat pengoperasian manual atau kabel pemicu serat optic.

Ranjau anti-tank DM-12 menurut situs Southfront.org memang telah terlihat di Ukraina.

Bahkan, militer Rusia dan sekutunya menyita beberapa unit dari lapangan. Pada 21 Mei, beberapa foto ranjau DM-12 yang baru saja ditemukan muncul secara online.

Sedangkan ranjau anti-tank DM-31 adalah salinan ranjau FFV 028 Swedia buatan Jerman. DM-31 adalah ranjau anti-tank yang lebih tradisional.

Ranjau ini menggunakan mekanisme sensor magnetis supaya bisa meledak. Ledakannya bisa menghantam seluruh lebar kendaraan yang ditargetkan.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas