Rusia Larang 963 Warga Amerika Masuk Wilayahnya, Termasuk Joe Biden dan Morgan Freeman
Rusia melarang hampir 1.000 orang Amerika memasuki wilayahnya. Presiden Joe Biden dan aktor Morgan Freeman juga termasuk dalam daftar yang dilarang.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Miftah
Mantan Presiden Barack Obama dan wakil presiden Trump, Mike Pence, juga tidak ada dalam daftar, tetapi saudara laki-laki Pence, Rep. Greg Pence, R-Ind., dilarang.
Begitu juga 211 rekan Greg Pence dari Partai Republik di Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat — bersama dengan 224 anggota Demokrat dari kedua kamar kongres.
Anggota DPR GOP dalam daftar yang dilarang termasuk dua pendukung Trump dari Partai Republik, Matt Gaetz dari Florida dan Paul Gosar dari Arizona.
Yang juga masuk dalam daftar adalah dua anggota DPR dari Partai Demokrat yang sikap kebijakannya sangat progresif dibenci oleh Trump World: Rep. Alexandria Ocasio-Cortez dari New York, dan Rep. Ilhan Omar dari Minnesota.
Baca juga: Rekening Bank Disita, Anak Usaha Google Rusia di Ambang Kebangkrutan
Baca juga: Pejabat Ukraina Sebut AS Akan Bantu Hancurkan Armada Laut Hitam Rusia
Begitu pula Ketua DPR Nancy Pelosi, D-Calif., yang pekan ini juga dilarang menerima komuni oleh uskup agung Keuskupan Agung Katolik Roma San Francisco karena dukungannya terhadap hak aborsi.
Dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan oleh kantor berita negara Rusia RIA, Kementerian Luar Negeri mengatakan:
“Sanksi balasan Rusia bersifat paksaan dan ditujukan untuk memaksa rezim Amerika yang berkuasa mengubah perilakunya dan mengakui realitas geopolitik baru.”
Kementerian juga menuduh AS mencoba memaksakan tatanan dunia berbasis aturan neo-kolonial di seluruh dunia.
Kementerian mengatakan tindakan bermusuhan yang diambil oleh pemerintah AS bumerang kembali untuk memukul Amerika Serikat sendiri dan akan terus menerima penolakan yang layak.
Rusia juga telah melarang masuk ke negara itu bagi ratusan warga Kanada, di antaranya Perdana Menteri Justin Trudeau dan Wakil Perdana Menteri Chrystia Freeland, dan ratusan anggota Parlemen Inggris.
(Tribunnews.com/Yurika)