Anggota Neo-Nazi Ukraina dari Azovstal Akan Disidang di Pengadilan Donetsk
2.430 orang yang menyerah dari Azovstal terdiri tentara reguler Ukraina dan anggota Batalyon Azov yang dikenal berhaluan neo-Nazi.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Pemimpin Republik Rakyat Donetsk Denis Pushilin memastikan para petempur nasionalis dan neo-Nazi Ukraina yang menyerah di Azovstal akan diadili di Donetsk.
“Mereka akan diadili di pengadilan Republik Donetsk,” kata Pushilin dikutip kanal Telegram Sputniknews, Senin (23/5/2022).
Ada sekurangnya 2.430 orang menyerah dari pabrik baja Azovstal di Mariupol. Mereka terdiri tentara reguler Ukraina dan anggota Batalyon Azov yang dikenal berhaluan neo-Nazi.
Ribuan petempur itu sebulan penuh dikepung di Azovstal hingga mereka menyerah tanpa syarat ke pasukan Rusia dan milisi Donetsk.
Baca juga: Wawancara Scott Ritter: Penguasaan Azovstal Kemenangan Mengesankan Rusia
Baca juga: Batalyon Azov Ukraina Laboratorium Nyata Nazisme dan Fasisme
Baca juga: Jenderal AS dan Letkol Inggris Ikut Menyerah, Komplek Azovstal Sepenuhnya Bebas
Penyerahan diri ribuan anggota Marinir Ukraina dan Batalyon Azov itu dimulai bergelombang sejak 16 Mei hingga 21 Mei saat Rusia menyatakan Azovstal berhasil mereka kuasai sepenuhnya.
Sementara Deputi Kepala Komite Urusan CIS Duma Rusia, Viktor Podolatsky menyatakan perlu waktu sebuan menyiapkan dokumen hukum sebelum para militan neo Nazi Ukraina diadili.
Tidak Ada Pertukaran Tahanan
Masih terkait nasib petempur dari Azovstal, juru bicara Kremlin, Dmitri Peskov menegaskan, pertukaran tahanan perang adalah masalah militer.
Setiap permintaan yang mungkin untuk menukar tawanan Ukraina dari Azovstal dengan tawanan perang Rusia akan melalui Kementerian Pertahanan.
Hingga saat ini, Rusia tidak berniat melakukan pertukaran tawanan. Apalagi jika dikaitkan nasib pemimpin oposisi Ukraina, Viktor Medvedchuk, yang kini ditahan dinas rahasia Ukraina
"Medvedchuk adalah warga negara Ukraina yang tidak ada hubungannya dengan Rusia dan bukan militer," kata Peskov.
“Tentara Ukraina dan anggota Neo-Nazi Azov adalah kategori yang berbeda,” tambahnya menjelaskan perbedaan politisi Medvedchuk dan mereka yang menyerah di Azovstal.
Medvedchuk memimpin faksi oposisi terbesar di parlemen Ukraina sebelum Presiden Volodymyr Zelensky melancarkan tindakan keras terhadap oposisi negara itu.
Zelensky mengeluarkan larangan aktivitas semua oposan di negara itu. Medvedchuk kini ditahan SBU, badan keamanan domestik Ukraina.