Kissinger Ulangi Seruan 8 Tahun Lalu, Ukraina Harusnya Jadi Negara Netral
Kissinger melampaui begitu banyak peristiwa penting di dunia, termasuk sepanjang perang dingin antara barat dan blok Uni Sovet.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Mantan Menteri Luar Negeri AS Henry Kissinger mengulangi seruan dan pandangannya 8 tahun lalu, Ukraina harusnya jadi negara netral di Eropa.
Pernyataan disampaikan tokoh senior AS berusia 98 tahun itu di KTT Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, Senin (23/5/2022) waktu setempat.
Selain Kissinger, Presiden Ukraina Volodymir Zelensky diberi panggung untuk menyampaikan pidato daringnya di forum tersebut.
Menurut Kissinger, krisis Ukraina idealnya akan menghasilkan transformasi Ukraina menjadi negara netral yang menjembatani Rusia dan Eropa.
"Sekitar delapan tahun yang lalu, ketika gagasan keanggotaan Ukraina di NATO muncul, saya menulis sebuah artikel, idealnya Ukraina dibentuk sebagai negara netral, jembatan Rusia dan Eropa," kata Kissinger.
"Saya pikir peluang itu sekarang tidak ada dengan cara yang sama, tetapi itu masih bisa dianggap sebagai tujuan akhir," imbuh diplomat kawakan yang masih sehat hingga usia menjelang satu abad.
Baca juga: Pakar Rusia Sebut Perang di Ukraina Sebagai Latihan Melawan NATO
Baca juga: NATO Tambah Anggota, Rusia akan Bangun 12 Pangkalan Militer Baru
Baca juga: Resmi Daftar Keanggotaan NATO, Finlandia Tetap Tolak Senjata Nuklir dan Pendirian Pangkalan Militer
Kissinger melampaui begitu banyak peristiwa penting di dunia, termasuk sepanjang perang dingin antara barat dan blok Uni Sovet.
Menurut Kissinger, gerakan negosiasi damai antara Rusia dan Ukraina perlu dimulai dalam dua bulan ke depan atau lebih.
Hasil konflik, tambah Kissinger, harus diuraikan sebelum menimbulkan gejolak dan ketegangan yang lebih sulit untuk diatasi.
Kissinger menyampaikan pandangannya itu selama diskusi virtual dengan pendiri dan Ketua Forum Ekonomi Dunia, Klaus Schwab, sebagai bagian pertemuan tahunan organisasi di Davos.
Kembali pada Maret 2014, ia menulis sebuah artikel opini untuk The Washington Post, Kissinger di artikelnya menulis: "Barat harus memahami, bagi Rusia, Ukraina tidak akan pernah menjadi negara asing,” tulisnya.
“Sejarah Rusia dimulai di apa yang disebut Kievan-Rus. Agama Rusia menyebar dari sana. Ukraina telah menjadi bagian dari Rusia selama berabad-abad, dan sejarah mereka terjalin sebelum itu," lanjut Kissinger.
Kissinger juga menekankan dalam artikel opini itu Ukraina tidak boleh bergabung dengan NATO. “Itu posisi yang saya ambil tujuh tahun lalu, ketika terakhir kali muncul," katanya.
"Terlalu sering masalah Ukraina diajukan sebagai pertikaian: apakah Ukraina bergabung Timur atau Barat,” katanya.