Liputan Investigasi CNN, Jurnalis Shireen Abu Akleh Sengaja Dibunuh Israel
Rekaman suara tembakan yang diduga menewaskan Shireen Abu Akleh uga dianalisis pakar audio.
Penulis: Setya Krisna Sumarga
TRIBUNNEWS.COM, LONDON – Hasil investigasi tim jurnalis CNN dan ahli-ahli yang dilibatkan untuk menganalisis fakta, menyimpulkan jurnalis Aljazeera Shireen Abu Akleh sengaja ditembak mati Israel.
Hasil penyelidikan independen CNN ditayangkan Rabu (25/5/2022), lewat video dilengkapi aneka ulasan, foto, video rekaman, dan ulasan para ahli, termasuk pakar balistik dan ahli audio.
Rekaman suara tembakan yang diduga menewaskan Shireen juga dianalisis pakar, baik saat tembakan pertama maupun benturan proyektil yang terekam audio.
Hasil investigasi tim dirangkum Eliza Mackintosh, jurnalis CNN yang berbasis di London. Kontribusi fakta data dari jurnalis Zeena Saifi di Abu Dhabi, Celine Alkhaldi di Amman, dan Kareem Khadder di Yerusalem.
Katie Polglase dan Gianluca Mezzofiore bertugas melengkapi analisis di London. Sejumlah jurnalis yang terlibat lainnya ada Richard Allen Greene, Abeer Salman, Hadas Gold, dan Atika Shubert.
Desain dan pengeditan visual dikerjakan Natalie Croker dan Henrik Pettersson. Secara kualitas liputan investigasi hasilnya sangat menarik dan kuat, data dan analisisnya meyakinkan.
Baca juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron Desak Israel Lakukan Penyelidikan atas Pembunuhan Shireen Abu Akleh
Baca juga: Polisi Israel Serang Prosesi Pemakaman Jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh
Baca juga: Siapa Sosok Shireen Abu Akleh Jurnalis Aljazera Palestina yang Ditembak Sniper Israel di Jenin?
Hasil Investigasi Tim CNN
CNN membuka laporannya lewat penggambaran suasana detik-detik saat Shireen Abu Akleh tertembak dan seketika tewas di Jenin, Tepi Barat, Palestina.
Beberapa tembakan terdengar secara berurutan, memotong pagi yang cerah dan biru di musim semi di Jenin, di Tepi Barat. Trat-trat-trat-trat-trat!
Juru kamera yang merekam adegan itu bergegas mundur untuk berlindung di balik dinding beton yang rendah.
Seorang pria berteriak dalam bahasa Arab: "Terluka! Shireen, Shireen, oh man, Shireen! Ambulans!"
Ketika operator kamera bergerak di tikungan, jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh terlihat terbaring tak bergerak, telungkup di tanah.
Reporter Palestina lainnya, Shatha Hanaysha, berjongkok di sampingnya, menggunakan batang pohon sebagai berlindung.
Hanaysha mengulurkan tangan dan mencoba membangunkannya saat tembakan terus berlanjut. Tidak ada respon. Kedua wanita itu mengenakan helm dan rompi pelindung biru bertanda "PRESS”