Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pebasket NBA LeBron James Sedih, Mencuit Pertanyaan "Kapan Ini Cukup!"

Superstar NBA Lebron James mengirimkan simpati dan doanya ke keluarga korban penembakan massal di Uvdale, Texas, AS.

Penulis: Setya Krisna Sumarga
zoom-in Pebasket NBA LeBron James Sedih, Mencuit Pertanyaan
zimbio.com
LeBron James 

TRIBUNNEWS.COM, UVDALE – Pebasket NBA LeBron James mengungkapkan kesedihan dan pertanyaan retoris kapan aksi penembakan mematikan di negaranya berakhir.

Superstar NBA Lebron James itu juga mengirimkan simpati dan doanya kepada keluarga yang terkena dampak aksi penembakan itu.

"Kapan ini cukup!!! Ini adalah anak-anak dan kami terus menempatkan mereka dalam bahaya di sekolah. Serius, "DI SEKOLAH" di mana seharusnya yang paling aman!" cuit LeBron James di akun Twitternya dikutip Elpasotimes.com, Rabu (25/5/2022).

Departemen Keamanan Publik Texas mengkonfirmasi kepada The Texas Tribune, 18 anak-anak dan tiga orang dewasa tewas menyusul aksi penembakan di Sekolah Dasar Robb di Uvalde County.

Tanggapan dan pernyataan berdatangan dari para tokoh dan elite Texas maupun AS. Wali Kota El Paso, Oscar Leeser, mengirimkan ucapan duka dan doa kepada keluarga korban dan semua orang di Uvalde.

"Hati kami hancur di El Paso untuk anak-anak dan guru yang meninggal dalam penembakan di Uvalde, Texas. Sangat menghancurkan, jiwa yang paling tidak bersalah menjadi sasaran," kata Leeser.

Baca juga: Korban Tewas di Texas 18 Orang, Pelaku Bawa Senapan Serbu, Ditembak Mati

Baca juga: Presiden AS Joe Biden Mengaku Sakit dan Lelah, Ajak Semua Pihak Bertindak Cegah Kematian

Baca juga: Jeritan Polisi Uvdale, Hati Saya Hancur!

Hakim Distrik El Paso, Ricardo Samaniego mengatakan, "kita harus mulai mengatasi dari mana kebencian dan kejahatan ini berasal dari masyarakat kita."

Berita Rekomendasi

"Saya tidak bisa membayangkan rasa sakit yang datang dari kehilangan seorang anak dan keputusasaan yang luar biasa yang dirasakan masyarakat Uvalde," kata Samaniego.

Pengacara Distrik El Paso Yvonne Rosales mengatakan kehilangan nyawa banyak orang seperti ini akan mempengaruhi komunitas Uvalde untuk generasi yang akan datang.

Senator Demokrat El Paso, Veronica Escobar, mengaku sangat sedih atas penembakan di Texas dan mengatakan tidak ada anak yang harus mengalami ini.

“Tidak boleh ada orang tua atau guru yang harus hidup dalam ketakutan seperti itu," kata Escobar.

Escobar mengirim tweet kedua setelah terkonfirmasi jumlah korban meninggal mencapai 15 orang.

"Kepada rekan-rekan saya yang menolak untuk bertindak, kapan cukup? Sudah waktunya bagi Anda bergabung dengan kami dalam mengesahkan undang-undang pencegahan kekerasan senjata," ajaknya.

Kandidat Gubernur Texas dari Partai Demokrat, Beto O'Rourke, mengungkapkan kesediahn mendalam. "Hati kami hancur bersama Uvalde," katanya.

O'Rourke juga mencuit Gubernur Texas Greg Abbott telah membuat siapapun lebih mudah membawa senjata di depan umum.

"Momen untuk menghentikan Uvalde tepat setelah Sandy Hook. Setelah Santa Fe High. Setelah El Paso. Saatnya menghentikan pembantaian berikutnya adalah sekarang," cuit O'Rourke.

Sementara Senator Texas Ted Cruz (Republik) menyampaikan rasa terima kasih kepada penegak hukum dan respon cepat di sekolah itu.

"Heidi & saya dengan sungguh-sungguh mengangkat dalam doa anak-anak dan keluarga dalam penembakan yang mengerikan di Uvalde. Kami berhubungan dekat dengan pejabat setempat, tetapi detail pastinya masih belum terungkap," cuit Cruz.

Pidato Joe Biden Ajak Bertindak

Di Washington, Presiden AS Joe Biden menyampaikan pidato Selasa (24/5/2022) malam waktu Washington, menyusul penembakan mematikan di sekolah yang terjadi di Uvalde, Texas.

Presiden Joe Biden menyerukan perubahan seputar undang-undang kepemilikan senjata di negara itu. UU senjata ini jadi perdebatan sejak lama, dan tak pernah mencapai kesepakatan.

“Sebagai bangsa, kita harus bertanya kapan atas nama Tuhan kita akan berdiri di pembicaraan (terkait) senjata?” kata Biden dikutip saluran Fox8 dan myfox8.com, Rabu (25/5/2022) WIB.

"Kapan dalam nama Tuhan kita melakukan apa yang kita semua tahu dalam hati kita perlu dilakukan?" lanjut Biden.

Presiden mencatat dalam 10 tahun sejak penembakan di Sekolah Dasar Sandy Hook yang menewaskan 26 orang, termasuk 20 siswa kelas satu, telah terjadi lebih dari 900 aksi penembakan di sekolah.

"Saya sakit dan lelah," kata Biden. "Dan jangan bilang kita tidak bisa berdampak pada pembantaian ini," lanjut penguasa Gedung Putih ini.  

Pernyataan Biden datang tak lama setelah dia kembali dari perjalanan ke Asia.

Dia menjelaskan saat dalam penerbangan kembali, dia bertanya-tanya, “Penembakan massal semacam ini jarang terjadi di tempat lain di dunia. Mengapa?" tanyanya retoris.

"Sudah waktunya untuk mengubah rasa sakit ini menjadi tindakan," lanjutnya. “Sudah waktunya untuk bertindak,” tegasnya.

Sebelum berangkat tur Asia awal bulan ini, Biden mengunjungi Buffalo, New York, untuk bertemu mereka yang terkena dampak penembakan massal di sebuah toko kelontong yang menewaskan 10 orang.

Gedung Putih telah mengeluarkan pernyataan yang memerintahkan semua bendera dikibarkan setengah tiang untuk para korban penembakan Uvdale.

Bendera di Gedung Putih, gedung-gedung publik, instalasi militer, dan kedutaan besar dan kantor konsuler dikibarkan setengah tiang hingga Sabtu.

Total Korban Tewas 18 Orang

Departemen Keamanan Publik Texas mengkonfirmasi kepada The Texas Tribune, 18 anak-anak dan tiga orang dewasa tewas menyusul aksi penembakan di Sekolah Dasar Robb di Uvalde County.

Lainnya juga terluka. "Hati saya hancur hari ini," kata Inspektur Hal Harrell dari Kepolisian Uvdale menahan air mata saat konferensi pers di Uvdale Selasa (24/5/2022) malam.

“Kami adalah komunitas kecil dan kami membutuhkan doa Anda untuk melewati ini,” lanjutnya. Gubernur Texas Greg Abbott mengatakan penembaknya sudah mati dan diyakini dibunuh petugas.

Penembak bertindak sendiri, kata Pete Arredondo, Kepala Polisi Distrik Sekolah Independen Uvalde.

"Apa yang terjadi di Uvalde adalah tragedi mengerikan yang tidak dapat ditoleransi di negara bagian Texas," kata Greg Abbott.

Dua rumah sakit di daerah itu merawat mereka yang terluka dalam penembakan itu.

Rumah Sakit Uvalde Memorial mengatakan kepada The Texas Tribune mereka telah menerima 13 anak-anak dan satu orang dewasa dari ambulans dan bus.

Dua pasien tiba di rumah sakit meninggal. Sejak saat itu, dua anak telah dipindahkan ke San Antonio untuk perawatan, sementara satu anak sedang dalam proses transfer.

University Health di San Antonio mengatakan sedang memberikan perawatan untuk dua pasien yang terkait dengan penembakan itu. Wanita berusia 66 tahun dan gadis 10 tahun dalam kondisi kritis.

Abbott mengidentifikasi penembak sebagai Salvador Ramos, seorang warga Uvalde berusia 18 tahun.

Kata gubernur, pria itu meninggalkan kendaraannya dan memasuki Robb Elementary dengan pistol dan mungkin senapan serbu. Penembakan dimulai sekitar pukul 11.32.

Abbott juga mengatakan Ramos dilaporkan menembak neneknya sebelum pergi ke sekolah. Tidak ada rincian lain yang segera tersedia pada penembakan itu.

Uvalde berjarak sekitar 85 mil sebelah barat San Antonio. Presiden Joe Biden telah diberitahu tentang penembakan itu dan telah berbicara dengan Abbott.

Robb Elementary memiliki siswa kelas dua, tiga dan empat. Sekolah tersebut memiliki 535 siswa pada tahun ajaran 2020-2021.

Kebanyakan dari mereka keturunan Hispanik dan dianggap kurang mampu secara ekonomi. Uvalde sendiri adalah kota yang didominasi orang Hispanik.

Siswa diangkut ke pusat kota, dan orang tua telah diizinkan untuk menjemput anak-anak mereka.

Sebelumnya Selasa, Distrik Sekolah Independen Konsolidasi Uvalde telah mengisolasi semua kampusnya begitu terjadi aksi penembakan.

Menyusul kejadian ini, sudah 8 kali aksi penembakan massal di Texas sejak 2009. Sekurangnya empat korban tewas.

Ini adalah salah satu penembakan sekolah paling mematikan di negara bagian. Kantor berita Associated Press melaporkan itu paling mematikan di sekolah umum sejak penembakan di Sandy Hook Elementary 2012 di Newtown, Connecticut.

Delapan belas orang tewas dalam penembakan di kampus Universitas Texas pada 1966.

Sepuluh orang tewas dan 13 lainnya terluka di tenggara Houston dalam penembakan Sekolah Menengah Santa Fe 2018.

Greg Abbott, bersama mantan Presiden Donald Trump dan Senator Ted Cruz, dijadwalkan berbicara pada Jumat pekan ini di pertemuan tahunan Asosiasi Senapan Nasional 2022.(Tribunnews.com/TexasTribune/Fox8/Elpasotimes/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas