Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Alami Kerugian Besar karena Perang, Orang Terkaya Ukraina Bakal Gugat Rusia

Orang terkaya Ukraina, Rinat Akhmetov berencana menggugat Rusia atas kerugian besar yang disebabkan oleh pemboman pabrik baja miliknya.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Alami Kerugian Besar karena Perang, Orang Terkaya Ukraina Bakal Gugat Rusia
AFP
Seorang multi-miliarder dan pemimpin tertinggi Partai Daerah, Rinat Akhmetov, berbicara selama konferensi pers pertamanya di Kiev 30 Maret 2006. - Rinat Akhmetov berencana menggugat Rusia karena kerugian yang dia alami akibat perang. 

TRIBUNNEWS.COM - Orang terkaya Ukraina, Rinat Akhmetov mengatakan berencana menuntut Rusia atas kerugian yang disebabkan oleh pemboman pabrik baja miliknya di kota Mariupol.

Dia menyebutkan mengalami kerugian sebesar US$17 miliar hingga US$20 miliar.

Akhmetov merupakan produsen baja terbesar Ukraina Metinvest.

Pabrik baja Azovstal mengalami kerusakan parah akibat pemboman dan penembakan Rusia setelah pabrik yang luas itu menjadi benteng pertahanan terakhir di kota pelabuhan selatan.

Pabrik Baja dan Besi Illich, yang juga dimiliki oleh Rinat Akhmetov, juga rusak parah selama penembakan Rusia di Mariupol.

"Kami pasti akan menuntut Rusia dan menuntut kompensasi yang layak untuk semua kerugian dan bisnis yang hilang," kata Akhmetov, sebagaimana dikutip dari CNA.

Baca juga: Rusia Disebut Hanya Memiliki Waktu Hingga 9 Bulan untuk Memenangkan Perang di Ukraina

Baca juga: Rusia Uji Coba Proyek Rubel Digital Pada April 2023 Mendatang

Rinat pun mengungkap soal berapa banyak uang yang hilang Metinvest karena kerusakan Azovstal dan Illich.

Berita Rekomendasi

"Biaya penggantian ... karena agresi Rusia adalah dari US$17 hingga US$20 miliar. Jumlah akhir akan ditentukan dalam gugatan terhadap Rusia," kata dia.

Miliarder Akhmetov telah melihat kerajaan bisnisnya hancur sebelum perang oleh delapan tahun pertempuran di timur Ukraina setelah separatis pro-Rusia mengambil alih petak-petak wilayah di sana.

Sejak invasi Rusia pada 24 Februari, Metinvest telah mengumumkan tidak dapat memberikan kontrak pasokannya.

Sementara Grup SCM keuangan dan industri Akhmetov melayani kewajiban utangnya, produsen listrik swastanya DTEK telah merestrukturisasi portofolio utangnya, katanya.

Akhmetov mengatakan dia tetap di Ukraina sejak perang dengan Rusia dimulai.

"Kami percaya pada negara kami dan percaya pada kemenangan kami," tambahnya.

Rusia Kirim Mata-mata ke Ukraina

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas