Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Disebut Hanya Memiliki Waktu Hingga 9 Bulan untuk Memenangkan Perang di Ukraina

Ini Alasan Ukraina Tak Bisa Segera Memenangkan Perang Meski Dapat Bantuan Senjata dari Barat, Ahli Sebut Putin Punya Waktu 9 Bulan.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Rusia Disebut Hanya Memiliki Waktu Hingga 9 Bulan untuk Memenangkan Perang di Ukraina
Yasuyoshi CHIBA / AFP
Seorang tentara Ukraina duduk di sebuah tank yang dibawa oleh sebuah pengangkut di dekat Bakhmut, Ukraina timur, pada 12 Mei 2022. Ini Alasan Ukraina Tak Bisa Segera Memenangkan Perang Meski Dapat Bantuan Senjata dari Barat, Ahli Sebut Putin Punya Waktu 9 Bulan. 

TRIBUNNEWS.COM, KYIV - Lebih dari 3 bulan melakukan invasi, Rusia belum membuat kemajuan yang berarti.

Ukraina yang mendapat kiriman senjara dari Barat, juga belum berhasil mengusir Rusia dari wilayahnya, apa penyebabnya?

Pakar menyebut Rusia memiliki waktu hingga 9 bulan untuk memenangkan peperangan.

Setelah gagal merebut ibu kota Kyiv, pasukan Rusia kini kembali bangkit dan memfokuskan serangannya di bagian timur Ukraina.

Rusia meluncurkan serangan di tiga titik utama, yaitu Izyum di utara, Severodonetsk di timur, dan Popasna di selatan, AlJazeera melaporkan.

Baca juga: Rusia Fokuskan Serangan ke Donbas, Belasan Gedung Tinggi Dihancurkan di Sievierodonetsk-Lysychansk

Baca juga: 8.000 Tentara Ukraina Dilaporkan Ditahan oleh Kelompok Separatis di Donbas

Peta Sievierodonetsk dan Lysychansk
Peta Sievierodonetsk dan Lysychansk (via BBC.com)

Di Popasna, pasukan gabungan wajib militer dan tentara bayaran Rusia dari kelompok Wagner menerobos pertahanan Ukraina, mengambil beberapa pemukiman pada 20 Mei.

Tiga hari kemudian, mereka merebut Myronovsky, titik awal jalan raya menuju Sloviansk, di mana ketiga cabang dari Serangan Rusia kemungkinan akan bertemu.

Berita Rekomendasi

Di front utara, artileri Rusia di Izyum hidup pada saat yang sama, pihak berwenang Ukraina menyebutnya sebagai tindakan pembuka untuk serangan penuh.

Pasukan Rusia tampaknya mencoba taktik mengepung dari Izyum dan Popasna untuk mengisolasi seluruh pasukan taktis Ukraina yang terdiri dari sekitar 50.000 orang di wilayah Luhansk dan Donetsk di timur.

Pada 21 Mei, pertempuran untuk Severodonetsk, kota paling timur yang dikuasai Ukraina, dimulai.

Di sebelah baratnya, blogger militer Rusia mengatakan pasukan Rusia menghancurkan salah satu dari dua jembatan yang menghubungkan Severodonetsk ke Lysychansk di seberang sungai Siversky Donetsk dan memperumit jalur pasokan Ukraina.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pemboman Rusia mengubah Donbas menjadi "neraka".

Gubernur Luhansk, Serhiy Haidai, mengatakan Severodonetsk masih berada di tangan Ukraina pada 24 Mei.

"Situasinya sangat sulit dan sayangnya semakin memburuk. Ini semakin buruk setiap hari dan bahkan setiap jam," kata Haidai dalam sebuah video di Telegram.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas