Analis: Pertempuran Fokus pada Donbas, Tapi Putin Tidak Menyerah dengan Kharkiv Maupun Kyiv
Setelah tiga bulan invasi Rusia ke Ukraina, di mana pasukan darat menyerbu dari beberapa arah fokus fase kedua konflik Moskow dan Kyiv adalah Donbas.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
Kemudian, Moskow menolak untuk melakukan hal yang sama dengan wilayah yang dikuasainya di Ukraina timur, dan lebih memilih untuk menopang pemerintahan separatis di sana.
Sekarang, ada pembicaraan tentang pencaplokan cepat bagian-bagian provinsi Kherson dan Zaporizhzhia yang diambil Rusia pada hari-hari pertama invasi.
Tidak seperti Mariupol, yang ditaklukkan Rusia setelah mengebomnya menjadi puing-puing wilayah-wilayah ini sebagian besar diambil tanpa pertempuran, sehingga Rusia dapat fokus untuk membersihkan perbedaan pendapat dan mencoba untuk mengambil kendali penuh.
Daerah tersebut telah melihat peningkatan tindakan keras terhadap sentimen pro-Ukraina.
Muncul laporan bahwa Rusia memperkenalkan rubel dan zona waktu Moskow, pengumuman bahwa guru akan dilatih ulang dalam kurikulum Rusia.
Serangkaian video menyeramkan dari penduduk setempat yang mengumumkan di depan kamera bahwa mereka telah melalui “jalan denazifikasi” dan tidak lagi mendukung Ukraina.
Aneksasi formal wilayah ini dapat memiliki konsekuensi besar bagi prospek kesepakatan damai.
Ukraina tidak akan menerima hilangnya wilayah tersebut, tetapi jika meluncurkan serangan balik, Rusia bisa mengklaim Ukraina menyerang wilayah Rusia.
Baca juga: Kepala Jaksa Ukraina Prediksi akan Ada 100.000 Lebih Kasus Kejahatan Perang yang Dilakukan Rusia
Baca juga: Media Inggris dan Barat Kaburkan Merajalelanya Neo-Nazi di Ukraina
Kyiv
Kehidupan di Ibu Kota Ukraina terasa lebih normal dari minggu ke minggu.
Sirene serangan udara sesekali dan orang-orang dengan senjata di jalan-jalan adalah pengingat perang, tetapi teras kafe sibuk, opera telah dibuka kembali dan jam malam telah didorong kembali ke 11 malam.
Sejak Rusia mundur pada awal April, tidak ada ancaman artileri, dan tidak ada pengulangan ledakan dari pinggiran kota yang menjadi ciri minggu-minggu pertama perang.
Namun, outlet berita berbahasa Rusia Meduza pekan lalu mengutip sumber terkait Kremlin yang mengklaim bahwa Putin belum menyerah pada Kyiv dan dapat meluncurkan serangan lain setelah pertempuran untuk Donbas berakhir.
Baca juga: Rusia Unggah Klip Video Tunjukkan Senjata Artileri Berat Malka Tembaki Situs Militer Ukraina
Baca juga: Putin Beri Peringatan kepada Presiden Prancis dan Kanselir Jerman soal Pasokan Senjata ke Ukraina
Kharkiv