AS Berencana Menjual Drone yang Dipersenjatai Rudal Hellfire ke Ukraina
Pemerintah AS berencana menjual empat drone canggih yang dipersenjatai rudal Hellfire ke Ukraina
Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON - Pemerintah AS berencana menjual empat drone canggih yang dipersenjatai rudal Hellfire ke Ukraina, untuk membantu negara tersebut melawan serangan pasukan Rusia.
Melansir dari New York Post, drone MQ-1C Gray Eagle memiliki jangkauan daya tahan lebih lama daripada sistem udara tak berawak jarak pendek yang digunakan tentara Ukraina saat ini untuk mempertahankan diri, sejak invasi Rusia dimulai pada 24 Februari lalu.
Baca juga: Rudal Canggih MLRS Bantuan AS Bisa Jangkau Rusia, Muncul Kekhawatiran Baru
Drone Gray Eagle yang dapat terbang hingga 30 jam atau lebih tergantung pada misi yang dijalankan, dapat mengumpulkan data dalam jumlah besar untuk tujuan intelijen. Drone ini juga dilengkapi dengan delapan rudal Hellfire seberat 100 pon.
Seorang pejabat AS mengatakan, pemerintahan Presiden Joe Biden berencana memberi tahu kongres AS mengenai potensi penjualan drone ini dalam beberapa hari mendatang, dan pengumuman publik akan diberikan menyusul.
Baca juga: Amerika Serikat Jatuhkan Sanksi ke Korea Utara Usai Kim Jong Un Rilis Rudal Balistik
Pejabat AS dan salah satu sumber menambahkan, pemerintah AS telah menyisihkan dana dari Inisiatif Bantuan Keamanan Ukraina senilai 40 miliar dolar AS yang baru disahkan, untuk mendanai penjualan dan pelatihan untuk penggunaan drone ini.
Menurut pakar drone Dan Gettinger mengatakan, melatih tentara untuk mengoperasikan drone Gray Eagle yang dibuat oleh perusahaan pertahanan AS, General Atomics, biasanya membutuhkan waktu hingga berbulan-bulan.
Namun sumber dari pemerintahan AS mengungkapkan, adanya rencana untuk melatih pengelola dan operator Ukraina yang berpengalaman dalam beberapa minggu.
Sebelumnya pada Selasa (31/5/2022) kemarin, Presiden Joe Biden mengumumkan akan mengirimkan sistem rudal canggih ke Ukraina. Pernyataan tersebut berbanding terbalik dengan apa yang disebutkan Biden sebelumnya, bahwa AS tidak akan mengirimkan roketnya ke Ukraina.