Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Hindari Sanksi Barat, China Mulai Batasi Hubungan Bilateral hingga Tolak Maskapai Penerbangan Rusia

pemerintah China khawatir negaranya akan terdampak sanksi serupa, apabila tidak membatasi hubungan bilateral dengan Rusia

Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Hindari Sanksi Barat, China Mulai Batasi Hubungan Bilateral hingga Tolak Maskapai Penerbangan Rusia
Rusaviainsider
Hindari Sanksi Barat, China Mulai Batasi Hubungan Bilateral hingga Tolak Maskapai Penerbangan Rusia 

Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti

TRIBUNNEWS.COM, BEIJING – Pemerintah China dilaporkan telah melarang maskapai penerbangan Rusia untuk memasuki wilayah udaranya.

Larangan tersebut diresmikan China dengan tujuan untuk mengamankan negaranya dari efek riak sanksi Barat terhadap Moskow.

Memanasnya sanksi yang dilayangkan ke Moskow membuat pemerintah China khawatir negaranya akan terdampak sanksi serupa, apabila tidak membatasi hubungan bilateral dengan Rusia.

Baca juga: Tak Percaya Janji Zelensky dan Biden, Kremlin Curiga Ukraina Bakal Serang Rusia Pakai Roket dari AS

“Beijing telah menghindari langkah-langkah yang mungkin dianggap membantu Moskow karena takut akan kemungkinan hukuman terhadap perusahaan-perusahaan China,” ujar juru bicara pemerintahan China.

Dengan kebijakan baru tersebut, nantinya maskapai Rusia yang menggunakan pesawat milik asing dilarang melintas ataupun berhenti di kawasan China.

Dilansir dari Business Insider, larangan ini muncul setelah adanya keraguan atas status kepemilikan pesawat maskapai Rusia.

Dimana pada akhir Februari lalu Putin yang mengizinkan pesawat di negaranya diregistrasi-ulang atas nama Rusia demi menghindari sanksi penyitaan Barat.

Tindakan ini menyusul adanya aturan dari Uni Eropa terkait pelarangan penjualan atau penyewaan pesawat ke maskapai Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden China Xi Jinping berfoto selama pertemuan mereka di Beijing, pada 4 Februari 2022.
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) dan Presiden China Xi Jinping berfoto selama pertemuan mereka di Beijing, pada 4 Februari 2022. (Alexei Druzhinin / Sputnik / AFP)

Perubahan data yang dilakukan Putin telah memunculkan kebingungan terkait status maskapai. Hal inilah yang membuat pemerintah China mengambil langkah aman dengan melarang maskapai penerbangan Rusia memasuki wilayah udaranya.

Sebelum memberlakukan larangan ini pada Mei lalu Presiden Xi Jinping dan para regulator udara China telah meminta semua maskapai asing untuk memperbarui informasi kepemilikan dan rincian lainnya, tak terkecuali maskapai milik Rusia.

Namun hingga larangan tersebut diterbitkan maskapai Rusia tidak kunjung melaporkan dokumen yang menunjukkan pesawat mereka tidak terdaftar di luar negeri.

Baca juga: Siapa Saja yang Berhenti Beli Minyak Rusia? India dan China Tergiur Diskon

Berita Rekomendasi

Uni Eropa Terpecah soal Sanksi Rusia

Tak semua negara-negara anggota Uni Eropa menyetujui dijatuhkannya berbagai sanksi kepada Rusia atas invasinya ke Ukraina.

Dilansir Daily Mail, Jerman dan Italia merupakan dua dari beberapa negara yang mencoba mencegah dijatuhkannya lebih banyak sanksi lagi kepada Rusia, demi melindungi ekonomi mereka sendiri.

Padahal, ada tekanan dari Polandia dan negara-negara Baltik yang berbatasan dengan Rusia.

Presiden Rusia mengklaim usaha dominasi global Barat akan segera berakhir saat ia mengecam sanksi yang dijatuhkan UE.

Putin menyebut UE 'tidak menginginkan Rusia yang kuat dan berdaulat'.

Kini, UE mulai terpecah menjadi tiga.

Baca juga: AS Akui China Menjadi Penantang Terbesar Yang Harus Dibatasi

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas