Mengenal Sistem Roket Canggih M142 HIMARS, Punya Jangkauan dan Presisi yang Unggul
Berikut ini informasi mengenai roket canggih M142 HIMARS yang dikirim Joe Biden ke Ukraina.
Penulis: Nuryanti
Editor: Miftah
Militer AS sudah memiliki unit Himars di Eropa, dan sekutu NATO Polandia dan Rumania telah memperoleh sistem tersebut.
Himars akan memberi pasukan Ukraina kemampuan untuk menyerang lebih jauh di belakang garis Rusia, dan pada jarak yang lebih terlindungi dari persenjataan jarak jauh Rusia sendiri.
Rudal berpemandu GPS yang ditembakkan Himars memiliki jangkauan sekitar dua kali lipat dari howitzer M777 yang baru-baru ini dipasok AS ke pasukan Ukraina.
Baca juga: Apa Arti Embargo Minyak Parsial Uni Eropa bagi Rusia dan Seluruh Eropa?
Baca juga: Uni Eropa Menyetujui Embargo Parsial Sekitar 90 Persen Impor Minyak Rusia
Pada jarak kira-kira 80 km, biasanya menempatkan Himars di luar jangkauan artileri Rusia sendiri, sementara menempatkan baterai Rusia dalam bahaya.
Itu juga dapat mengancam depot pasokan Rusia, di tengah keyakinan Barat bahwa pasukan Rusia mengalami masalah logistik.
Beberapa analis mengatakan Himars dapat menjadi "pengubah permainan" dalam perang, pada saat pasukan Ukraina tampaknya berjuang di bawah tembakan artileri Rusia.
Tetapi yang lain mengatakan Himars tidak akan tiba-tiba membalikkan keadaan.
“The Himars bahkan akan bermain di lapangan,” ujar seorang pejabat senior pertahanan AS.
Lantas, kenapa AS membatasi jangkauan?
AS berencana untuk membatasi jangkauan rudal yang diberikan Ukraina untuk menghindari digunakan untuk mencapai target jauh di dalam Rusia.
“Kami tidak akan mengirim sistem roket ke Ukraina yang dapat menyerang Rusia,” kata Biden.
Baca juga: Pasukan Rusia Kuasai Setengah Kota Severodonetsk di Ukraina Timur
Baca juga: Olaf Scholz Akui Sanksi Anti-Rusia Sebabkan Ekonomi Jerman Alami Kerugian
Sejak Rusia menginvasi pada 24 Februari, AS menjadi sensitif dalam mengambil tindakan apa pun untuk mendukung Kyiv yang mungkin memprovokasi Moskow untuk melakukan perang di luar perbatasan Ukraina.
Itu termasuk tidak secara terang-terangan mendukung serangan Ukraina di dalam wilayah Rusia.
Beberapa kali Ukraina telah menggunakan roket, drone, dan helikopternya sendiri untuk mencapai target Rusia di dekatnya di oblast Kursk dan Belgorod yang bertetangga.
(Tribunnews.com/Nuryanti)