100 Hari Invasi Rusia ke Ukraina, Zelensky: Kemenangan akan Jadi Milik Kita
100 hari Rusia menginvasi Ukraina, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yakin bisa memenangkan perangnya melawan Rusia.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Genap 100 hari Rusia melancarkan serangannya di Ukraina.
Lebih dari 14 juta orang telah mengungsi, dan 6,9 juta orang Ukraina telah melintasi perbatasan dan hidup sebagai pengungsi di luar negeri.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan negaranya akan memenangkan perangnya dengan Rusia.
“Angkatan Bersenjata Ukraina ada di sini. Yang paling penting – orang-orang di negara kita ada di sini. Membela Ukraina selama 100 hari,” kata Zelensky, dilansir Al Jazeera, Jumat (3/6/2022).
Zelensky menyampaikan pidatonya tersebut di depan kantor kepresidenan Ukraina, di pusat ibu kota, Kyiv.
“Kemenangan akan menjadi milik kita,” tambahnya.
Baca juga: Zelensky Akhirnya Akui Militer Rusia Telah Kuasai 20 Persen Wilayah Ukraina
Baca juga: Sekjen NATO Menilai Konflik Rusia-Ukraina Berubah Jadi Perang Gesekan
Jutaan Anak Mengungsi
Lebih dari separuh anak-anak Ukraina sekarang mengungsi dari rumah.
Jutaan anak Ukraina telah mengungsi dari rumah mereka, meninggalkan rumah, teman, kerabat, dan kehidupan mereka dalam upaya untuk melarikan diri dari perang.
Masih dikutip dari Al Jazeera, menurut UNICEF, dari 7,5 juta anak di negara itu, 2 juta telah menyeberang ke negara-negara tetangga sebagai pengungsi dan 2,5 juta menjadi pengungsi internal.
Mereka telah meninggalkan rumah, teman, keluarga, dan kehidupan mereka.
"Perang menangguhkan masa kanak-kanak anak-anak; itu mengubah hidup untuk meninggalkan semua yang Anda ketahui dan cintai dan melihat hal-hal diam dan (tercabik-cabik)," kata Ane Lemche, psikolog anak untuk Save The Children, berbicara melalui panggilan video dari Denmark .
“Anak-anak terkadang melarikan diri dengan pakaian di punggung mereka di tengah malam dan mereka telah kehilangan banyak hal yang dulunya merupakan hal normal dalam hidup mereka,” kata Lemche.
“Jadi, dalam jangka pendek, beberapa anak akan mengalami kecemasan dan stres, dan pasti kebingungan, beberapa di antaranya kehilangan memori, kehilangan kemampuan untuk berkonsentrasi dan fokus pada berbagai hal," jelasnya.