Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kazakhstan Ganti Nama Produk Minyaknya Demi Menghindari Risiko Sanksi Barat

produsen minyak Kazakhstan CNPC-Aktobemunaigaz mengumumkan perubahan nama ini akan belaku mulai bulan Juni ini

Penulis: Nur Febriana Trinugraheni
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Kazakhstan Ganti Nama Produk Minyaknya Demi Menghindari Risiko Sanksi Barat
ECONOMIC TIMES
ILUSTRASI Minyak Mentah - Kazakhstan Ganti Nama Produk Minyaknya Demi Menghindari Risiko Sanksi Barat 

Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni

TRIBUNNEWS.COM, NUR-SULTAN - Kazakhstan mengubah nama produk minyak yang dieskpornya melalui pelabuhan laut Rusia menjadi Minyak Mentah Campuran Ekspor Kazakhstan (KEBCO).

Hal itu sebagai upaya untuk menghindari masalah yang terkait dengan sanksi Barat dan masalah pembiayaan.

Melalui pernyataan resminya, produsen minyak Kazakhstan CNPC-Aktobemunaigaz mengumumkan perubahan nama ini akan belaku mulai bulan Juni ini.

Baca juga: Uni Eropa Sepakat Anggarkan Dana 321 Miliar Dolar AS Untuk Gantikan Impor Minyak Rusia




"Karena perubahan geopolitik yang signifikan baru-baru ini dan untuk menghindari efek negatif dari perubahan pada ekspor minyak Kazakh melalui pelabuhan Rusia, mulai Juni 2022, nama berikut untuk kelas berlaku KEBCO (Minyak Mentah Campuran Ekspor Kazakhstan),” ujar perusahaan ini, yang dilansir dari Reuters.

Menurut salah satu sumber mengatakan, Kementerian Energi Kazakhstan akan meminta izin kepada pemerintah terkait perubahan nama ini. Namun Kementerian Energi Kazakhstan belum memberikan komenter mengenai masalah ini.

Melalui perubahan nama ini CNPC-Aktobemunaigaz berharap, mereka dapat mencapai harga minyak yang lebih baik dan dapat melakukan penjualan minyak lebih mudah.

Minyak Mentah Campuran Eskpor Rusia (REBCO) atau Ural, yang dimuat dari pelabuhan barat Kazakhstan, baru-baru ini banyak dihindari terutama oleh pembeli Eropa, karena adanya sanksi Barat yang diterima Rusia.

BERITA TERKAIT

Ditambah pada awal pekan ini, Uni Eropa mengumumkan embargo impor minyak Rusia mulai akhir tahun 2022.

Pada tahun 2021, Kazakhstan menggunakan pelabuhan laut Rusia sebagai rute transit untuk 20 persen dari aliran minyak ekspornya, atau sekitar 13,3 juta ton minyak.

Baca juga: Uni Eropa Bertekad Lemahkan Pendapatan Rusia, 90 Persen Negara UE Putus Impor Minyak dari Moskow

Seorang pedagang yang terlibat dalam transit minyak Kazakhstan melalui pelabuhan Rusia mengatakan ekspor minyak Kazakhstan telah berulang kali disalahartikan sebagai minyak dari Rusia.

“Ini adalah tindakan yang perlu, agar minyak kami tidak dikenai sanksi, sementara namanya jelas menunjukkan negara asal dalam dokumen. Jika tidak, kami memiliki masalah membuka surat kredit,” ujar pedagang tersebut.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas