Ledakan Dahsyat Guncang Ibu Kota Ukraina Kyiv
Setelah berminggu-minggu sudah mulai tenang, Ibu Kota Ukraina, Kyiv ke,bali diguncang oleh beberapa ledakan besar dari Rusia.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Nuryanti
TRIBUNNEWS.COM - Ibu Kota Ukraina, Kyiv telah diguncang oleh beberapa ledakan pada Minggu pagi (5/6/2022), kata wali kota.
Ledakan terjadi sehari setelah para pejabat mengatakan pasukan telah merebut kembali petak kota medan perang Sievierodonetsk dalam serangan balasan terhadap Rusia.
Itu menjadi serangan pertama di ibu kota Ukraina dalam beberapa pekan saat kehidupan perlahan mulai normal.
“Beberapa ledakan di distrik Darnytskyi dan Dniprovskyi di ibu kota,” tulis Wali kota Kyiv, Vitali Klitschko di aplikasi pesan Telegram, sebagaimana dikutip dari The Straits Times.
“Layanan sudah bekerja di tempat," ungkapnya.
Seorang saksi mata Reuters melihat asap di kota setelah ledakan.
Sirene serangan udara telah berbunyi lebih awal di sebagian besar Ukraina, termasuk di wilayah Kyiv.
Baca juga: Putin Persilakan Ukraina Ekspor Gandum Lewat Pelabuhan Yang Telah Dikuasai Rusia
Baca juga: Tak Terpengaruh Sanksi Barat, Rusia Klaim Masih Dapat Cuan Besar dari Ekspor Energi
Rusia Hancurkan Biara Kuno
Presiden Volodymyr Zelensky mengatakan artileri Rusia telah menghantam sebuah biara Ortodoks Ukraina awal abad ke-17 di Ukraina timur, Sabtu (4/6/2022).
Serangan tentara Rusia itu telah membakar gereja utamanya.
Sementara itu, kementerian pertahanan Rusia membantah klaim Zelensky dan menuduh pasukan Ukraina membakar Biara All Saints sebelum mundur.
Dikutip dari Al Jazeera, kompleks biara Svyatohirsk Lavra milik Gereja Ortodoks Ukraina Patriarkat Moskow dan terletak di dekat posisi Rusia di Donetsk timur, salah satu dari dua wilayah yang menjadi fokus Kremlin.
Api terlihat menghancurkan dinding kayu sebuah gereja dengan kubah bawang dalam rekaman yang diposting oleh Zelenskyy di saluran Telegram resminya.
“Artileri Rusia menyerang Svyatohirsk Lavra di wilayah Donetsk lagi hari ini. Menghancurkan Biara All Saints."