Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Tuduh Putra Anggota Parlemen Inggris Terlibat Pembunuhan Perwira Chechnya di Medan Perang

Rusia menuduh putra seorang anggota parlemen Konservatif terlibat dalam pembunuhan seorang komandan brigade Chechnya di Ukraina

Editor: Hendra Gunawan
zoom-in Rusia Tuduh Putra Anggota Parlemen Inggris Terlibat Pembunuhan Perwira Chechnya di Medan Perang
Southfront.org
Foto tangkap layar video kelompok tentara bayaran Inggris dan AS saat digempur artileri Rusia di Kharkiv, Ukraina. 

Setidaknya tiga pejuang Inggris diyakini berada dalam tahanan Rusia setelah ditangkap di Ukraina pada bulan April. Pekan lalu, Viktor Gavrilov, seorang pejabat di kantor kejaksaan Republik Rakyat Donetsk (DNR) yang memproklamirkan diri, mengatakan bahwa dua warga Inggris yang ditangkap yang dia identifikasi sebagai Shaun Pinner dan Andrew Hill dapat menghadapi hukuman mati.

Ratusan Tentara Bayaran Dieliminasi Rusia

Sementara itu Moskow mengatakan pada hari Kamis bahwa mereka telah berhasil membendung kedatangan "tentara bayaran" asing di Ukraina selama sebulan terakhir dan telah membunuh "ratusan" dari mereka.

“Ratusan tentara bayaran asing di Ukraina telah dihancurkan oleh senjata presisi jarak jauh Rusia tak lama setelah kedatangan mereka” untuk menjalani pelatihan, kata kementerian pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan.

Untuk semua berita utama terbaru, ikuti saluran Google Berita kami secara online atau melalui aplikasi.

“Sebagian besar tentara bayaran telah dihancurkan di zona pertempuran karena tingkat pelatihan mereka yang rendah dan kurangnya pengalaman tempur yang sebenarnya.”

Tentara Rusia mengatakan telah berhasil membendung kedatangan tentara bayaran asing di Ukraina, memperkirakan jumlah mereka saat ini di negara pro-Barat sekitar 3.500.

Berita Rekomendasi

Sejak awal Mei, kedatangan tentara bayaran asing “hampir mengering,” kata kementerian pertahanan, memperkirakan bahwa jumlah totalnya “hampir setengahnya dari 6.600 menjadi 3.500 orang.”

Pada 24 Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim pasukan ke Ukraina untuk “de-militerisasi” dan “denazifikasi” negara pro-Barat.

Seorang pejabat Eropa mengatakan pada bulan April bahwa hingga 20.000 tentara bayaran dari perusahaan militer swasta Rusia Grup Wagner, serta dari Suriah dan Libya, bertempur bersama pasukan Moskow di Ukraina.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas