Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PBB Nyatakan Tak Punya Bukti Rusia Curi Gandum Ukraina

Ukraina telah berulang kali menuduh Moskow "mencuri" persediaan gandumnya di tengah konflik yang sedang berlangsung sejak 24 Februari 2022.

Penulis: Setya Krisna Sumarga
zoom-in PBB Nyatakan Tak Punya Bukti Rusia Curi Gandum Ukraina
gcaptain.com
Rusia menyatakan bersedia membuka blokade jalur laut bagi kapal pengangkut pangan asal Ukraina. Namun hal tersebut mendapat penolakan Uni Eropa. 

Kremlin sejak itu menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer NATO yang dipimpin AS.

Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan dan membantah klaim pihaknya berencana untuk merebut kembali kedua republik secara paksa.

Tuduhan sebelumnya dilontarkan dari Kedubes Ukraina di Lebanon, ketika Rusia dilaporkan menjual 100.000 ton gandum curian kepada sekutunya Suriah.

Aksi tersebut diketahui setelah pasokan gandum Ukraina yang akan dikirimkan ke Beriut melalui kapal Matros Pozynich habis dijarah Rusia.

Menurut laporan Kedutaan Besar Ukraina di Lebanon, gandum tersebut dijarah Rusia pada akhir Mei lalu.

Setelah berhasil memindahkan pasokan gandum tersebut, Rusia lantas menjualnya ke Suriah melalui pelabuhan laut utama Latakia.

“Gandum dicuri dari fasilitas yang menggabungkan gandum dari tiga wilayah Ukraina menjadi satu batch. Ini adalah kegiatan kriminal," kata Kedutaan Besar Ukraina di Lebanon.

BERITA TERKAIT

Bukti ini diperkuat dengan adanya gambar satelit dari Planet Labs PBC. Rekaman menunjukkan kapal Rusia berlabuh di Latakia, pada 29 Mei 2022.

Hingga berita ini dirilis pihak otoritas Suriah serta pejabat Kementerian Pertanian Suriah yang berada di pelabuhan Latakia tak kunjung mengkonfirmasi kebenaran informasi ini.

Rusia membantah tuduhan pencurian gandum itu. “Kami tidak mencuri apa pun dari siapa pun," ujar Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Andrei Rudenko.

Kasus seperti ini bukanlah kali pertama yang dialami Ukraina, pada bulan April lalu Rusia diketahui telah melakukan aksi serupa dengan menyelundupkan gandum yang dicuri dari Kyiv.

Rencananya gandum tersebut akan dijual ke salah satu importir Mesir. Namun pemerintah Mesir menolak kehadiran kapal Rusia, hingga membuat transaksi jual beli tersebut gagal.

Dilansir Reuters, Rusia merupakan eksportir utama bagi Suriah khususnya komoditas gandum.

Bahkan sebelum serangan militer Rusia ke Ukraina, Moscow aktif memberikan bantuan pangan ataupun kemanusian pada pemerintahan Suriah.

Situs berita Interfax mencatat hubungan bilateral Rusia-Suriah telah berlangsung lama. Setiap tahunnya Rusia memasok Suriah satu juta ton gandum.(Tribunnews.com/RussiaToday/xna) 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas