Pejabat Intelijen Ukraina: Kami Hampir Kehabisan Amunisi, Kini Bergantung pada Senjata dari Barat
Wakil kepala intelijen militer Ukraina, Vadym Skibitskyn mengatakan negaranya terancam kalah melawan Rusia di garis depan.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
![Pejabat Intelijen Ukraina: Kami Hampir Kehabisan Amunisi, Kini Bergantung pada Senjata dari Barat](https://asset-2.tstatic.net/tribunnews/foto/bank/images/senjata-artileri-self-propelled-trostyanets-wilayah-sumy.jpg)
Ia menyebut bahwa Rusia saat ini menggunakan pembom jarak jauh yang dapat mencapai mana saja di Ukraina tanpa meninggalkan wilayah udara Rusia.
Mengenai tiga garis depan, Skibitsky mengatakan sebagian besar pasukan Rusia sekarang terkonsentrasi di wilayah Donbas dan berusaha menduduki perbatasan administratif republik Donetsk dan Luhansk.
Ini adalah daerah, katanya, di mana pertempuran artileri adalah yang paling berat.
Di timur laut Ukraina, sekitar Kharkiv, Skibitsky mengatakan pasukan Rusia fokus pada pertahanan setelah serangan balasan Ukraina mendorong mereka keluar dari beberapa kota dan desa di wilayah itu pada Mei lalu.
"Ancaman terhadap Kharkiv telah berkurang," kata Skibitsky.
Terakhir, di Zaporizhzhia dan Kherson, dua wilayah selatan Ukraina yang hampir seluruhnya diduduki Rusia, pasukan Rusia menggali untuk jangka panjang, kata Skibitsky.
Menurutnya, mereka membangun lini pertahanan ganda, terkadang tiga kali lipat.
"Sekarang akan lebih sulit untuk mendapatkan kembali wilayah itu," kata Skibitsky.
"Dan itulah mengapa kita membutuhkan senjata."
"Jika mereka berhasil di Donbas, mereka dapat menggunakan wilayah ini untuk melancarkan serangan lain ke Odesa, [kota] Zaporizhzhia dan Dnipro,” kata Skibitsky tentang kota-kota besar di bawah kendali Ukraina yang dekat dengan Rusia selatan- daerah yang diduduki.
"Tujuan mereka adalah seluruh Ukraina dan banyak lagi."
Intelijen militer Ukraina percaya bahwa Rusia dapat maju dengan kecepatan saat ini meski tanpa membuat lebih banyak senjata atau memobilisasi penduduk untuk satu tahun lagi.
Namun Skibitsky menyebut ada kemungkinan Rusia akan menghentikan perang untuk jangka waktu tertentu demi meyakinkan barat agar mencabut sanksi.
"Tapi kemudian mereka akan memulainya lagi – lihat saja delapan tahun terakhir," tambahnya.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.