Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pejabat Intelijen Ukraina: Kami Hampir Kehabisan Amunisi, Kini Bergantung pada Senjata dari Barat

Wakil kepala intelijen militer Ukraina, Vadym Skibitskyn mengatakan negaranya terancam kalah melawan Rusia di garis depan.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
zoom-in Pejabat Intelijen Ukraina: Kami Hampir Kehabisan Amunisi, Kini Bergantung pada Senjata dari Barat
Handout / General Staff of the Armed Forces of Ukraine / AFP
Foto selebaran yang dirilis oleh Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina pada 27 Maret 2022 menunjukkan senjata artileri self-propelled Rusia yang hancur setelah pertempuran di kota Trostyanets, wilayah Sumy. 

TRIBUNNEWS.COM - Wakil kepala intelijen militer Ukraina, Vadym Skibitsky mengatakan negaranya terancam kalah melawan Rusia di garis depan.

Mereka kini hampir sepenuhnya bergantung pada senjata dari barat.

"Ini adalah perang artileri sekarang" kata Skibitsky.

"Garis depan adalah di mana masa depan akan diputuskan, dan kami kalah dalam artileri," katanya kepada Guardian.

"Semuanya sekarang tergantung pada apa yang barat berikan kepada kami."

"Ukraina memiliki satu artileri untuk 10-15 artileri Rusia. Mitra barat kami telah memberi kami sekitar 10 % dari apa yang mereka miliki."

Ukraina menggunakan 5.000 hingga 6.000 peluru artileri sehari, menurut Skibitsky.

Berita Rekomendasi

"Kami hampir menghabiskan semua amunisi [artileri] kami dan sekarang menggunakan peluru standar NATO kaliber 155," katanya tentang amunisi yang ditembakkan dari artileri.

"Eropa juga mengirimkan peluru kaliber lebih rendah tetapi jumlahnya semakin kecil."

Baca juga: UPDATE Serangan Rusia ke Ukraina Hari ke-107, Berikut Ini Sejumlah Peristiwa yang Terjadi

Baca juga: Berita Foto : Melihat Unit Penjinak Bom Ukraina Bekerja

Video handout yang diambil dan dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada 17 Februari 2022, menunjukkan peluncur roket ganda Grad menembaki target musuh tiruan selama latihan gabungan angkatan bersenjata Rusia dan Belarusia sebagai bagian dari inspeksi Angkatan Bersenjata Negara Serikat. Pasukan Respons, di lapangan tembak Obuz-Lesnovsky dekat kota Baranovichi di Belarus. - Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, sekutu Moskow, mengatakan pada 17 Februari 2022 bahwa negaranya akan siap menyambut
Video handout yang diambil dan dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada 17 Februari 2022, menunjukkan peluncur roket ganda Grad menembaki target musuh tiruan selama latihan gabungan angkatan bersenjata Rusia dan Belarusia sebagai bagian dari inspeksi Angkatan Bersenjata Negara Serikat. (Photo by Russian Defence Ministry / AFP) 

Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan pekan lalu bahwa antara 60-100 tentara Ukraina tewas setiap hari dan 500 lainnya terluka.

Ukraina telah merahasiakan jumlah total kerugian militernya.

Tentara yang berbicara kepada Guardian dari garis depan Ukraina minggu ini melukiskan gambaran serupa.

Skibitsky menekankan perlunya barat untuk memasok Ukraina dengan sistem roket jarak jauh untuk menghancurkan artileri Rusia dari jauh.

Minggu ini, penasihat presiden Ukraina Oleksiy Arestovych mengatakan kepada Guardian bahwa Ukraina membutuhkan 60 peluncur roket ganda agar memiliki peluang mengalahkan Rusia.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas