Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Selain Korea Utara, Rusia dan Iran Akan Tandatangani Perjanjian Kemitraan Strategis

Rusia akan tandatangani perjanjian kemitraan strategis dengan Iran, selain dengan Korea Utara. Perjanjian itu mencakup pertahanan bersama.

Penulis: Yunita Rahmayanti
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in Selain Korea Utara, Rusia dan Iran Akan Tandatangani Perjanjian Kemitraan Strategis
X/Ayatollah Ali Khamenei/@khamenei_ir
Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) berjabat tangan Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei (tengah), yang ditemani Presiden Iran Ebrahim Raisi pada 20 Juli 2022. 

TRIBUNNEWS.COM - Rusia dan Iran akan segera menandatangani perjanjian kemitraan strategis yang mencakup kerja sama pertahanan.

“Perjanjian kemitraan strategis komprehensif yang sedang dipersiapkan akan menjadi faktor serius dalam memperkuat hubungan Rusia-Iran," kata Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, pada sesi pleno Konferensi Internasional ke-2 tentang Keamanan Eurasia di Minsk, Belarusia, Kamis (31/10/2024).

Mengenai versi final perjanjian tersebut, Sergei Lavrov menegaskan perjanjian itu sedang dipersiapkan untuk ditandatangani dalam waktu dekat.

"Kami mengharapkan kunjungan Presiden Iran Masoud Pezeshkian ke Moskow sebelum akhir tahun ini," katanya.

Menteri Luar Negeri itu juga berbicara tentang hal-hal positif dari perjanjian tersebut.

“Ini akan menegaskan keinginan kedua belah pihak untuk meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan dan interaksi demi kepentingan perdamaian dan keamanan di tingkat regional dan global," katanya, seperti diberitakan Reuters.

Perjanjian Kemitraan Strategis Rusia dengan Korea Utara dan Iran

Sejak dimulainya perang dengan Ukraina, Rusia telah memperdalam hubungannya dengan Iran dan Korea Utara, yang keduanya sangat bermusuhan dengan Amerika Serikat (AS).

Berita Rekomendasi

Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, menandatangani perjanjian komprehensif pada 19 Juni 2024, termasuk klausul pertahanan bersama.

Pada Oktober 2024, perjanjian kemitraan strategis komprehensif antara Rusia dan Korea Utara telah diserahkan kepada Duma Negara untuk diratifikasi, seperti diberitakan TASS.

Pada bulan yang sama, AS dan NATO menuduh Korea Utara mengirim sekitar 10.000 tentara ke Rusia untuk kemungkinan penempatan dalam perang di Ukraina.

Baca juga: Pembelot Korea Utara: Tentara Korut Bangga Jalankan Misi Khusus di Rusia

Rusia tidak menyangkal kehadiran mereka dengan mengatakan itu adalah urusan kedua negara untuk melaksanakan perjanjian kemitraan strategis.

Sementara itu, bulan lalu, AS menuduh Iran mengirimkan rudal balistik jarak dekat ke Rusia untuk digunakan melawan Ukraina dan menjatuhkan sanksi pada kapal dan perusahaan yang dikatakannya terlibat dalam pengiriman senjata Iran.

Iran membantah tuduhan itu dan Kremlin menolak untuk mengonfirmasi penerimaan rudal Iran tetapi mengakui kerja samanya dengan Iran mencakup area yang paling sensitif.

(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)

Berita lain terkait Rusia dan Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas