Otoritas India Robohkan Rumah Pengunjuk Rasa Terkait Kericuhan Aksi Protes Penghinaan Nabi Muhammad
Pihak berwenang di negara bagian Uttar Pradesh, utara India, menghancurkan rumah beberapa orang Muslim pada akhir pekan lalu.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Pihak berwenang di negara bagian Uttar Pradesh, utara India, menghancurkan rumah beberapa orang Muslim pada akhir pekan lalu.
Mereka dituduh terlibat dalam kerusuhan yang dipicu oleh pernyataan menghina Nabi Muhammad.
Dilaporkan Independent, umat muslim di seluruh India turun ke jalan untuk memprotes pernyataan yang dibuat terhadap nabi.
Pernyataan yang menyingung umat Muslim dilontarkan oleh mantan juru bicara Nupur Sharma dan kepala media Naveen Jindal dari partai nasionalis Hindu Bharatiya Janata Party (BJP).
Pernyataan itu juga memicu pertikaian diplomatik antara India dan negara-negara mitra dagang utama mayoritas Muslim di Timur Tengah dan Asia.
Nupur Sharma telah diskors dari partai sementara Jindal telah dikeluarkan karena reaksi diplomatik yang meningkat.
Baca juga: Gajah di India Injak Wanita 70 Tahun hingga Tewas, Lalu Kembali Lagi untuk Rusak Jasad dan Makamnya
Baca juga: Jaringan Al-Qaeda Ancam Ledakkan Bom Bunuh Diri di India Buntut Penghinaan Terhadap Nabi
Namun, protes berubah menjadi kekerasan di beberapa negara bagian.
Bentrokan meletus antara umat Hindu dan Muslim serta pengunjuk rasa dan polisi di beberapa daerah.
Lebih dari 300 orang ditangkap hanya di Uttar Pradesh sehubungan dengan kerusuhan tersebut.
Setelah aksi protes, kepala menteri sayap kanan Yogi Adityanath memerintahkan para pejabat untuk menghancurkan tempat-tempat ilegal dan rumah orang-orang yang dituduh terlibat dalam kerusuhan.
Tiga rumah milik Muslim di Prayagraj, termasuk rumah seorang aktivis hak asasi, dibuldoser pada hari Minggu (12/6/2022).
Dua rumah yang dihancurkan adalah milik orang-orang yang dituduh melempar batu setelah salat Jumat.
Javed Mohammed, seorang politikus dan ayah dari aktivis Afreen Fatima, dilaporkan ditangkap pada hari Sabtu.
Keluarganya diminta untuk mengosongkan rumah pada jam 11 pagi pada hari Minggu.