Buronan Polisi Jepang Mitsuhiro Taniguchi Sudah Investasi 23 Juta Yen untuk Budidaya Udang di Padang
Selain udang, Taniguchi diyakini terlibat dalam setidaknya empat bisnis, termasuk budidaya lele dan peternakan babi serta perminyakan.
Editor: Dewi Agustina
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Mitsuhiro Taniguchi (47), buronan kepolisian Jepang ternyata telah menginvestasikan uangnya sebesar 23 juta yen untuk budidaya udang dan ikan lele di Padang Sumatera Barat.
Tim ANN Jepang yang menyelidiki lokasi investasi Taniguchi baru-baru ini mewawancarai penduduk setempat, menuju ke Kota Padang, Sumatera Barat, termasuk mewawancarai ketua RT setempat.
Dikatakan bahwa sekitar 23 juta yen diinvestasikan untuk budidaya udang dan ikan lele di Padang.
Selain udang, Taniguchi diyakini terlibat dalam setidaknya empat bisnis, termasuk budidaya lele dan peternakan babi serta perminyakan.
"Orang ini adalah Taniguchi. Dia orang Jepang. Kami tak tahu kalau uang dia ternyata uang hasil penipuan di Jepang. Kalau tahu begitu pasti kami tak mau kerja sama dengan dia dan ini akan kami laporkan ke polisi," ungkap penduduk desa tempat Taniguchi bersembunyi.
"Saya merasa dia datang dengan itikad baik. Saya pikir itu akan meningkatkan industri perikanan budidaya di desa ini. Jadi saya juga menyambutnya dengan baik karena akan membangun daerah ini saya kira awalnya," kata warga desa yang berfoto dengan Taniguchi.
Dikatakan ada 70 kolam disiapkan untuk ikan lele, tetapi sulit dipertahankan karena penangkapan Taniguchi.
"Maaf untuk ikannya. Saya kehabisan makanan. Saya punya beberapa ikan mati, tapi saya tidak tahu harus bagaimana dengan biayanya," ujar karyawan peternakan lele mengeluh.
Baca juga: Kronologi Penangkapan Buronan Polisi Jepang di Lampung: Mitsuhiro Sembunyi di Rumah Guru
Sementera itu pria yang meminjamkan tanah itu kepada Taniguchi sangat marah ketika mendengar kejadian ini bahwa ternyata Taniguchi seorang penipu.
"Saya tidak bisa lagi mempercayai Taniguchi. Saya tertipu olehnya. Dia menyebut dirinya seorang investor, tapi ternyata tidak. Kalau saya tahu investasi itu ternyata berasal dari penipuan, saya tidak mengizinkan dia berada di sini dan saya menelepon polisi," kata seorang pria yang menyewa tanah di sebuah peternakan.
Menurut penyelidik, penyesuaian akhir sedang dilakukan untuk memulangkan Taniguchi ke Jepang pada awal minggu depan.
Ditangkap di Lampung Tengah
Sebelumnya buronan polisi Jepang Mitsuhiro Taniguchi (47) yang diduga melarikan diri atau kabur ke Indonesia akhirnya tertangkap.
Dia ditangkap oleh pihak imigrasi di Kalirejo, Lampung Tengah.
Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Divisi Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.
Penangkapan tersebut setelah Polri berkoordinasi dengan pihak imigrasi terkait pencarian keberadaan pelaku.
"MT diamankan saat berada di Kalirejo, Lampung Tengah oleh pihak imigrasi Bandar Lampung bersama dengan Polsek Kalirejo Polres Lampung Tengah pada Selasa, 7 Juni 2022 pukul 22.30 WIB," kata Dedi saat dikonfirmasi, Rabu (8/6/2022).
Dedi menerangkan bahwa Mitsuhiro Taniguchi diamankan oleh pihak imigrasi setelah pemerintah Jepang mencabut paspor pelaku.
Kini, pelaku sedang diproses pengembalian ke Jepang.
"Subjek MT selanjutnya diserahkan ke Direktorat Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian untuk ditindak sesuai dengan UU Keimigrasian," ujar Dedi.
Diberitakan sebelumnya, NTV, sebuah stasiun televisi besar Jepang mengirimkan dua wartawannya ke Jakarta, Kamis (2/6/2022) untuk menyelidiki keberadaan Mitsuhiro Taniguchi (47).
Mitsuhiro Taniguchi adalah buronan polisi Jepang sejak 1 Mei 2022. Tim NTV menyambangi ke kantor Taniguchi di Jakarta seputaran segitigas emas, ke lantai 12 gedung perkantoran (share office).
Alamat kantor ini sesuai yang tertulis di kartu nama Taniguchi sebagai CEO di tempat itu.
"Nama perusahaan itu memang ada di lantai 12 tetapi tak pernah dengar nama orang Jepang itu. Polisi juga kemarin datang ke sini mencari nama itu juga dan kita kata tidak tahu," kata seorang petugas gedung kepada wartawan NTV.
Lalu tim NTV pergi ke satu perusahaan Taniguchi yang lain di sebuah daerah perumahan di luar Jakarta Pusat.
Pada kartu nama Taniguchi selain nama perusahaan juga tertulis bidang bisnisnya yakni Mining Funding Project Planning, sebagai Komisaris di perusahaan Indonesia itu.
"Tidak ada pak yang tinggal di sana, kosong," ungkap seorang pria yang ada dekat rumah yang alamatnya tertulis di kartu nama Taniguchi.
Baca juga: Selama Jadi Buronan, Mitsuhiro Taniguchi Ternyata Tinggal di Rumah Warga Lampung Tengah
Pemilik rumah tersebut orang Indonesia yang namanya sebagai CEO perusahaan Taniguchi, juga sudah meninggalkan rumah itu sejak 2019, demikian keterangan pria tetangga rumah tersebut.
Teman Taniguchi yang diwawancarai NTV mengaku diajak berinvestasi dan ke Indonesia. Lalu mengirimkan uang jutaan yen ke rekening bank Taniguchi.
"Beberapa kali saya kontak dia akhirnya muncul jawaban chattingnya 1 Oktober 2020 bahwa Taniguchi ada masalah besar dan berjanji akan hubungi kembali. Namun sejak itu tak ada kontak lagi," ungkap temannya itu.
Bahkan sampai saat ini tidak ada tanggapan dari Taniguchi. Tim NTV juga ke Sumatera melihat langsung lokasi film Taniguchi yang memperlihatkan tempat galian minyak kecil di sana.
Akhirnya ditemukan, termasuk orang yang mengaku pernah melihat Taniguchi di Sumatera. Namun semuanya tidak tahu di mana Taniguchi berada.
Saat ini menurut penyelidikan NTV, ada sekitar 500 galian sumur minyak kecil di Sumatera.
Taniguchi mengajukan aplikasi subsidi bagi perusahaan skala kecil menengah (UKM) Jepang yang kesulitan karena terdampak corona sejak Agustus 2020.
Sekitar 1.800 aplikasi dikerjakannya bersama istri dan dua putranya. Terakhir September 2020 meraih sekitar 960 juta yen uang subsidi pemerintah yang kemudian mengetahui ada yang ditolak aplikasinya.
Ketika tahu bahwa aksi penipuannya mulai terendus, Oktober 2020 Taniguchi kabur ke Indonesia.
Istri dan kedua anak Taniguchi telah ditangkap di Jepang dengan tuduhan kongkalikong melakukan penipuan dengan Mitsuhiro Taniguchi.
Sampai kini kedua pihak kepolisian Jepang maupun kepolisian Indonesia masih terus mencari dan mengejar buron polisi Jepang itu di Indonesia.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif.
Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.