Rugi Besar akibat Perang dengan Rusia, Zelensky Akui Butuh Bantuan Senjata Anti-Rudal
Presiden Volodymyr Zelenskiy mengatkan bahwa pasukan Ukraina mengalami kerugian besar dan membutuhkan bantuan senjata anti-rudal.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Daryono
“Wartawan Inggris yang termasuk dalam daftar tersebut terlibat dalam penyebaran informasi palsu dan sepihak yang disengaja tentang Rusia dan peristiwa di Ukraina dan Donbas,” kata kementerian luar negeri.
“Dengan penilaian bias mereka, mereka juga berkontribusi untuk memicu Russophobia di masyarakat Inggris.”
Sebagai informasi, Russophobia adalah prasangka, ketakutan, atau kebencian terhadap Rusia, orang-orang Rusia, atau budaya Rusia.
Banyak jurnalis asing telah meninggalkan Rusia setelah pihak berwenang di Moskow memberlakukan hukuman penjara hingga 15 tahun karena menyebarkan apa yang disebut berita palsu tentang tentara Rusia.
Baca juga: Geser Posisi Arab Saudi, Rusia Jadi Pemasok Minyak Terbesar Kedua di India
Baca juga: Kuburan 7 Mayat Warga Sipil Digali, Ukraina Tuduh Korban Kejahatan Perang Tentara Rusia
“Ini menyedihkan, tetapi tidak sepenuhnya mengejutkan,” kata Mark Galeotti, seorang ahli Rusia yang termasuk di antara mereka yang dilarang.
Kementerian luar negeri juga mengeluarkan larangan masuk ke 20 angka yang dikatakan terkait dengan industri pertahanan Inggris, hal ini terkait sosok yang bertanggung jawab untuk memasok senjata Barat ke Ukraina.
Mereka termasuk Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana Benjamin Key, menteri pertahanan junior Jeremy Quin, dan tokoh senior di perusahaan pertahanan dan kedirgantaraan BAE Systems dan Thales UK.
Inggris telah menawarkan dukungan militer ke Ukraina, termasuk mengirimkan sistem pertahanan udara, ribuan rudal anti-tank dan berbagai jenis amunisi, ratusan kendaraan lapis baja dan peralatan lainnya.
(Tribunnews.com/Yurika)