Rusia Makin Berani, Larang Puluhan Jurnalis Hingga Tokoh Pertahanan Inggris Masuk ke Negaranya
Kementerian Luar Negeri Rusia remi melarang masuk puluhan jurnalis, perwakilan media, dan tokoh pertahanan Inggris ke negaranya.
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Nur Febriana Trinugraheni
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW - Kementerian Luar Negeri Rusia remi melarang masuk puluhan jurnalis, perwakilan media, dan tokoh pertahanan Inggris ke negaranya.
Langkah keras itu Rusia ambil sebagai aksi balasan atas sejumlah sanksi yang dijatuhkan Inggris ke Rusia pasca invasi Rusia ke Ukraina Februari 2022 lalu.
Dalam sebuah pernyataan yang dibagikan Selasa (14/6/2022) kemarin, Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut larangan ini sebagai tanggapan terhadap sanksi Barat dan penyebaran informasi palsu mengenai Rusia. Sebanyak 29 jurnalis dan anggota media Inggris secara pribadi akan dilarang masuk ke Rusia.
Mereka yang masuk ke dalam daftar larangan ini termasuk jurnalis terkenal, pembaca berita, editor, manajer senior di perusahaan media seperti BBC dan Sky News, pemimpin redaksi Times, Daily Telegraph, surat kabar Independent serta The Guardian.
"Wartawan Inggris yang termasuk ke dalam daftar itu terlibat dalam penyebaran informasi palsu dan sepihak yang disengaja tentang Rusia dan peristiwa di Ukraina dan Donbas. Dengan penilaian bias mereka, mereka juga berkontribusi untuk memicu Russophobia di masyarakat Inggris," kata Kementerian Luar Negeri Rusia, yang dikutip dari Aljazeera.
Baca juga: Media Rusia Sebut Jokowi akan Bertemu Putin di Moskow 30 Juni 2022
Banyak jurnalis asing yang dilaporkan telah meninggalkan Rusia setelah pihak berwenang Moskow memberlakukan hukuman penjara hingga 15 tahun, atas penyebaran berita palsu mengenai tentara Rusia.
Selain itu, Moskow juga melarang penggunaan kata-kata seperti "perang" dan "invasi", serta para jurnalis harus menggambarkan serangan Rusia ke Ukraina sebagai "operasi militer khusus".
Baca juga: NATO Perkuat Senjatanya di Perbatasan Timur, Belanda: Penting bagi Rusia untuk Kalah Perang
"Ini menyedihkan tetapi sepenuhnya tidak mengejutnya," kata pakar sejarah, politik dan keamanan Rusia, Mark Galeotti yang juga masuk ke daftar larangan tersebut.
Kementerian Luar Negeri Rusia juga mengeluarkan larangan masuk ke Rusia bagi tokoh-tokoh di industri pertahanan Inggris, karena telah memasok senjata Barat ke Ukraina.
Mereka yang dilarang masuk termasuk Kepala Staf Angkatan Laut Inggris Laksamana Benjamin Key, Menteri Pertahanan Inggris Jeremy Quin, dan tokoh-tokohh lainnya di perusahaan pertahanan dan kedirgantaraan BAE Systems dan Thales UK.
Inggris telah menawarkan dukungan militer ke Ukraina, termasuk mengirimkan sistem pertahanan udara, ribuan rudal anti-tank, berbagai jenis amunisi, ratusan kendaraan lapis baja dan peralatan lainnya.