Panglima Militer Inggris Sebut Rusia Telah Kalah Secara Strategis: Kesalahan Rusia yang Mengerikan
Kepala angkatan bersenjata Inggris menyebut Rusia sebenarnya telah kalah secara strategis saat melawan Ukraina.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Angkatan Bersenjata Inggris, Laksamana Sir Tony Radakin mengatakan, Rusia sebenarnya telah kalah secara strategis dalam perang di Ukraina sejak 24 Februari 2022.
Menurutnya, pasukan Rusia saat ini telah berada di bawah tekanan karena kehilangan banyak pasukan dan rudal berteknologi tinggi.
"Rusia telah 'secara strategis kalah' dalam perang di Ukraina dan kekuatannya semakin berkurang karena kehabisan orang dan kehabisan rudal berteknologi tinggi," kata Radakin, dikutip dari Sky News, Jumat (17/6/2022).
Menurut Kepala Staf Pertahanan Inggris itu, Rusia yang kehabisan pasukan dan rudal canggih, tidak akan pernah bisa mengambil alih seluruh Ukraina.
Baca juga: FBI Selidiki Temuan Chip Komputer AS di Sistem Senjata Rusia yang Digunakan untuk Serang Ukraina
Baca juga: Kunjungi Kyiv, Presiden Prancis Emmanuel Macron Kecam Aksi Barbar Rusia Terhadap Ukraina
Ia pun menyebut, Presiden Rusia Vladimir Putin telah kehilangan 25 persen dari kekuatan darat Rusia hanya untuk keuntungan "kecil".
Terkait Rusia yang mungkin mencapai "keberhasilan taktis" dalam beberapa minggu mendatang, dia mengatakan bahwa gagasan perang telah sukses adalah omong kosong.
"Presiden Putin telah menggunakan sekitar 25 persen dari kekuatan pasukannya untuk mendapatkan sejumlah kecil wilayah dan 50.000 orang tewas atau terluka."
"Rusia sekarang menjadi"kekuatan yang lebih berkurang secara diplomatik dan ekonomi daripada beberapa bulan lalu," tuturnya.
"Setiap gagasan bahwa ini adalah kesuksesan bagi Rusia adalah omong kosong. Rusia gagal."
"Ini mungkin mendapatkan beberapa keberhasilan taktis selama beberapa minggu terakhir. Dan itu mungkin berlanjut selama beberapa minggu ke depan. Tapi Rusia kalah secara strategis," tambah dia.

Menurut Panglima Militer Inggris itu, kekalahan tersebut adalah kesalahan Rusia yang mengerikan.
Terlebih, saat ini kekuatan NATO akan lebih berkembang saat Finlandia dan Swedia bergabung.
"Ini adalah kesalahan yang mengerikan oleh Rusia. Rusia tidak akan pernah menguasai Ukraina."
"Rusia telah kalah secara strategis. NATO lebih kuat, Finlandia dan Swedia ingin bergabung," tegasnya.
Baca juga: Hubungan Dengan Negara Barat di Titik Terendah, Rusia Kini Lebih Prioritaskan Negara-negara Timur