Tiga Warga Palestina Tewas Ditembak Tentara Israel di Tepi Barat
Tiga warga Palestina tewas dan 10 lainnya terluka akibat serangan pasukan Israel di Jenin di Tepi Barat yang diduduki.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
TRIBUNNEWS.COM - Tiga warga Palestina tewas dan 10 lainnya terluka saat pasukan Israel menyerbu Jenin di Tepi Barat yang diduduki.
Demikian menurut kementerian kesehatan Palestina.
Sekitar 30 kendaraan militer Israel menyerbu Jenin pada Jumat (17/6/2022) dini hari.
Mereka mengepung sebuah mobil di daerah al-Marah di timur kota, melepaskan tembakan ke rombongan pria yang duduk di dalamnya.
Tiga di antaranya tewas dan empat lainnya luka parah.
Mengutip Al Jazeera, kantor berita Palestina Wafat menyebut orang-orang yang tewas sebagai Baraa Lahlouh (24), Yusuf Salah (23) dan Laith Abu Suroor (24).
Baca juga: Media Suriah Konfirmasi Bandara Damaskus Rusak Parah setelah Serangan Israel
Tentara Israel mengatakan dalam sebuah pesan singkat dalam bahasa Ibrani bahwa mereka sedang melakukan operasi untuk menemukan senjata dari dua lokasi yang berbeda, dan bahwa mereka telah ditembaki.
"Tembakan diidentifikasi terhadap tentara yang menggagalkan rencana teroris untuk menargetkan mereka," kata tentara.
Dia menambahkan bahwa mereka menemukan senjata, termasuk dua senapan serbu M-16 dan peluru di tempat kejadian.
Penduduk di Jenin mengatakan mereka menduga orang Israel bermaksud untuk menghancurkan rumah Raed Hazem, yang melakukan serangan penembakan di Tel Aviv pada 7 April yang menewaskan tiga orang Israel sebelum dia ditembak mati.
Tentara Israel telah meningkatkan serangan di dan sekitar kamp Jenin yang diduduki, dalam upaya untuk menindak perlawanan bersenjata Palestina yang berkembang di sana.
Kekhawatiran merajalela akan kemungkinan invasi Israel skala besar ke kamp tersebut, di mana sayap bersenjata gerakan Jihad Islam Palestina dan Fatah aktif.
Menurut kementerian kesehatan Palestina, lebih dari 60 warga Palestina telah dibunuh oleh pasukan Israel tahun ini, banyak dari mereka dalam serangan.
Serangkaian serangan Palestina sejak Maret juga telah menewaskan 19 orang di Israel.
Jurnalis Palestina Tewas di Tangan Israel
Ghufran Warasneh adalah jurnalis Palestina kedua yang dibunuh oleh pasukan Israel dalam waktu kurang dari sebulan.
Sebelumnya, tentara Israel telah membunuh jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh di kamp pengungsi Jenin pada 11 Mei 2022.
Pada hari Rabu (1/6/2022), pasukan Israel membunuh seorang wanita Palestina di kamp pengungsi Al-Arroub di utara Hebron, demikian diumumkan kementerian kesehatan Palestina.
Mengutip The New Arab, Ghufran Warasneh, seorang jurnalis berusia 31 tahun dari kamp pengungsi Al-Arroub, ditembak di pintu masuk kamp pada Rabu pagi.
Dia dibawa ke rumah sakit Ahli di Hebron, di mana dia dinyatakan meninggal satu jam kemudian.
Baca juga: Laporan PBB Sebut Israel Dambakan Kontrol Penuh atas Tanah Palestina
"Warasneh menerima peluru di dada, sangat dekat dengan jantungnya," kata juru bicara rumah sakit Ahli.
"Dia tiba di rumah sakit dalam keadaan hampir meninggal," kata juru bicara itu.
"Dia kehilangan terlalu banyak darah dan jantungnya berhenti."
"Ghufran pergi bekerja sekitar pukul 7:40 pagi melalui pintu masuk kamp pengungsi, di mana pasukan Israel biasanya ditempatkan ," kata Abdel Rahman Warasneh, sepupunya kepada The New Arab.
"Beberapa menit kemudian, kami mendengar berita bahwa seseorang tertembak dan saya bergegas dengan orang lain ke pintu masuk kamp, untuk menemukan bahwa itu adalah Ghufran," tambahnya.
"Ketika orang tuanya mengetahui berita itu, mereka sangat terpukul. Dia adalah anak tertua dan pendukung utama mereka," kata Warasneh.
"Dia lajang dan tinggal bersama mereka dan membantu merawat adik-adiknya."
"Dia menjalani beberapa tes kualifikasi dan dipekerjakan dan hari ini (Rabu) adalah hari pertamanya bekerja," kata Jaabari.
"Kami menunggu dia menjadi yang pertama mengudara sebagai suara baru kami, tetapi kami malah menerima berita pembunuhannya."
"Ghufran cerdas, karismatik, dan bersemangat tentang jurnalisme dan media," Jaabari menjelaskan.
"Dia sangat bersemangat untuk mulai bekerja dengan kami, dan kami antusias untuk memiliki bakatnya sebagai bagian dari tim."
Baca juga: Pasukan Israel Bunuh 4 Warga Palestina di Tepi Barat, Daerah yang Dikuasai
Media Israel melaporkan bahwa Warasneh memegang pisau dan mencoba menusuk tentara Israel, tanpa memberikan bukti.
Keluarga dan rekan-rekannya membantah klaim Israel.
Seorang saksi mata dari kamp Al-Arroub mengatakan kepada media Palestina bahwa Warasneh ditembak ketika berdiri pada jarak sekitar dua meter dari seorang tentara Israel.
Pemogokan umum dilakukan di kamp Al-Arroub oleh asosiasi lokal, karena protes spontan diluncurkan oleh siswa sekolah Al-Arroub yang berubah menjadi konfrontasi antara penduduk dan tentara Israel di pintu masuk kamp.
Ghufran Warasneh adalah jurnalis Palestina kedua yang dibunuh oleh pasukan Israel dalam waktu kurang dari sebulan, setelah pembunuhan reporter Aljazeera Shireen Abu Akleh di kamp pengungsi Jenin pada 11 Mei.
Dengan Warasneh, jumlah warga Palestina yang dibunuh oleh pasukan Israel sejak awal tahun 2022 meningkat menjadi 56 orang.
(Tribunnews.com/Yurika)