Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Apa Itu Juneteenth? Ditetapkan Biden jadi Hari Libur hingga Sejarah Perbudakan Warga Kulit Hitam AS

Juneteenth merupakan hari kebebasan perbudakan di Amerika Serikat. Hari tersebut diperingati dengan adanya sejarah panjang di belakangnya.

Penulis: garudea prabawati
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Apa Itu Juneteenth? Ditetapkan Biden jadi Hari Libur hingga Sejarah Perbudakan Warga Kulit Hitam AS
(Tangkap layar freepik)
Ilustrasi perayaan Juneteenth. (Tangkap layar freepik) 

Kebebasan bagi orang-orang yang diperbudak di Galveston, Texas, datang dua setengah tahun setelah Presiden Abraham Lincoln mengeluarkan Proklamasi Emansipasi, yang tidak dapat ditegakkan di daerah-daerah di bawah kendali Konfederasi, dikutip dari CNN.

Itu juga terjadi sekitar dua bulan setelah Jenderal Konfederasi Robert E. Lee menyerah kepada Angkatan Darat Union di Gedung Pengadilan Appomattox, Virginia , sebuah peristiwa yang umumnya dianggap sebagai akhir dari Perang Saudara.

Apa yang dimulai sebagai perayaan informal kebebasan oleh penduduk setempat di Galveston akhirnya tumbuh menjadi peringatan yang lebih luas tentang berakhirnya perbudakan ketika orang Afrika-Amerika di Texas pindah ke bagian lain negara itu.

Saat ini, banyak orang Afrika-Amerika merayakan Juneteenth dengan pesta, parade, dan pertemuan dengan keluarga dan teman.

Baca juga: Biden Akan Bertemu Penjaga Dua Masjid Suci di Arab Saudi Hari Ini

Baca juga: Inflasi Sentuh Rekor Tertinggi, Joe Biden Ingatkan Inflasi AS Bisa Bertahan untuk Sementara Waktu

Texas menjadi negara bagian pertama yang menjadikan Juneteenth sebagai hari libur negara bagian pada tahun 1980.

Selain menjadi hari libur federal, seluruh 50 negara bagian dan Washington DC, mengakui Juneteenth dalam beberapa bentuk.

Ketika Juneteenth telah masuk ke arus utama, beberapa aktivis dan pemimpin menunjuk pada ketidakadilan sistemik yang terus dihadapi oleh orang kulit hitam AS, seperti kesenjangan kekayaan rasial, penahanan yang tidak proporsional, dan kesenjangan kesehatan yang sudah berlangsung lama.

BERITA REKOMENDASI

Salah satu koalisi kelompok hak asasi manusia dan sipil, khususnya, mengakui hari raya tersebut dengan memasang bendera pan-Afrika di depan Gedung Putih dan menyerukan komisi untuk mempelajari reparasi.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas