Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ukraina Serang Pengeboran Minyak di Lepas Pantai Krimea, Jadi yang Pertama Sejak Invasi Rusia

Pasukan Ukraina telah menyerang pengeboran minyak di lepas pantai Krimea, Laut Hitam. Serangan ini menjadi yang pertama sejak invasi Rusia.

Penulis: Whiesa Daniswara
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
zoom-in Ukraina Serang Pengeboran Minyak di Lepas Pantai Krimea, Jadi yang Pertama Sejak Invasi Rusia
ARIS MESSINIS / AFP
Pasukan Ukraina menembak dengan roket permukaan-ke-permukaan MLRS menuju posisi Rusia di garis depan di wilayah Ukraina timur Donbas pada 7 Juni 2022. Kini, Pasukan Ukraina telah menyerang pengeboran minyak di lepas pantai Krimea, Laut Hitam. Serangan ini menjadi yang pertama sejak invasi Rusia. 

Rusia kini menggusur Arab Saudi sebagai pemasok utama, The Guardian melaporkan.

Impor minyak Rusia, termasuk pasokan yang dipompa melalui pipa Siberia Pasifik timur dan pengiriman melalui laut, berjumlah hampir 8,42 juta ton, menurut data pada hari Senin (20/6/2022) dari administrasi umum bea cukai China.

Pengiriman tersebut setara dengan hampir 2 juta barel per hari (bph) dan naik seperempat dari 1,59 juta barel per hari pada bulan April.

Baca juga: Presiden Jokowi: Invasi Rusia ke Ukraina Antarkan Ekonomi Indonesia ke Posisi Berbahaya

Baca juga: Rusia Klaim Lebih dari 50 Jenderal dan Perwira Ukraina Tewas dalam Serangan Rudal

China adalah importir minyak mentah terbesar dunia.

Perusahaan-perusahaan China, termasuk raksasa penyulingan negara Sinopec dan Zhenhua Oil yang dikelola negara, telah meningkatkan pembelian minyak Rusia.

Mereka tertarik dengan diskon besar-besaran Rusia setelah perusahaan-perusahaan minyak barat dan perusahaan-perusahaan perdagangan mundur karena sanksi.

Diskon hingga 30 persen telah membantu Rusia untuk menjaga pundi-pundinya tetap terisi meskipun ada sanksi dari barat yang dirancang untuk melumpuhkan ekonomi negara itu.

BERITA TERKAIT

Kremlin meraup sekitar $20 miliar dari ekspor minyak pada bulan Mei.

Melonjaknya harga minyak juga memainkan peran besar dalam ekonomi Rusia.

Baca juga: Bantu Ukraina, AS Dituding Ingin Membungkam dan Melemahkan Rusia

Baca juga: Pertempuran Sengit di Severodonetsk, Rusia Klaim Tewaskan Jenderal Ukraina

Harga minyak naik lebih dari 60 persen dalam 12 bulan terakhir menjadi sekitar $ 112 per barel untuk minyak mentah patokan internasional pada hari Senin.

Pembelian oleh China dinilai merupakan bagian dari sikap hati-hati Beijing atas konflik Ukraina.

Presiden Xi Jinping sebelumnya telah menawarkan dukungan tersirat yang kuat kepada sekutu otoriternya di Kremlin, Vladimir Putin.

Meski pada awalnya menghindari komentar apa pun tentang perang, Beijing telah mengkritik sanksi barat terhadap Rusia.

China menyebut sanksi itu sebagai "terorisme keuangan" dan "persenjataan ekonomi", dan juga menyerang penjualan senjata ke Kyiv oleh negara-negara luar seperti AS dan Inggris.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas