Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Uni Eropa: Blokade Gandum Ukraina oleh Rusia Bentuk Kejahatan Perang

Josep Borrell meminta Rusia membuka rute Laut Hitam untuk mengekspor biji-bijian Ukraina dalam jumlah yang lebih besar

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Muhammad Zulfikar
zoom-in Uni Eropa: Blokade Gandum Ukraina oleh Rusia Bentuk Kejahatan Perang
SERGEI SUPINSKY / AFP
Pemanen gabungan mengumpulkan gandum dari ladang di desa Mala Divytsa, Ukraina pada 27 Juli 2015. Para menteri luar negeri Uni Eropa bertemu untuk membahas cara-cara membebaskan panen gandum Ukraina di tengah krisis pangan global. 

Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, BRUSSELS – Rusia disebut telah melakukan kejahatan perang dengan memblokir ekspor jutaan ton biji-bijian termasuk gandum Ukraina.

Pernyataan itu disampaikan oleh kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Josep Borrell pada hari Senin (20/6/2022) ketika para menteri luar negeri Uni Eropa bertemu untuk membahas cara-cara membebaskan panen gandum Ukraina di tengah krisis pangan global.

Dikutip dari Reuters, Selasa (21/6/2022) Ukraina adalah salah satu pemasok gandum teratas secara global, tetapi pengirimannya terhenti dan lebih dari 20 juta ton biji-bijian terperangkap dalam silo (silo merupakan tempat menyimpan hasil pertanian biji-bijian dalam jumlah besar) sejak Rusia menginvasi negara itu pada Februari dan kemudian memblokir pelabuhannya.

Baca juga: Presiden Turki Berencana Mengadakan Pembicaraan dengan Putin dan Zelensky, Membahas Ekspor Gandum

Rusia menyangkal bertanggung jawab atas krisis pangan, dan menyalahkan sanksi Barat yang dijatuhkan pada Moskow sebagai penyebab lonjakan harga pangan global serta peringatan oleh PBB tentang kelaparan di negara-negara miskin yang sangat bergantung pada biji-bijian impor.

Josep Borrell meminta Rusia membuka rute Laut Hitam untuk mengekspor biji-bijian Ukraina dalam jumlah yang lebih besar.

"Orang tidak dapat membayangkan bahwa jutaan ton gandum tetap diblokir di Ukraina sementara di seluruh dunia orang menderita kelaparan," katanya.

Berita Rekomendasi

Dia juga menambahkan, blokade Rusia terhadap gandum Ukraina merupakan tindak kejahatan perang yang nyata.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, tanggung jawab ada pada Ukraina untuk menyelesaikan masalah pengiriman biji-bijian dengan mengurangi pendekatan ke pelabuhan Laut Hitamnya, dan Moskow tidak perlu mengambil tindakan karena telah membuat komitmen yang diperlukan.

Uni Eropa mendukung upaya PBB menengahi kesepakatan untuk melanjutkan ekspor biji-bijian Ukraina dengan imbalan memfasilitasi ekspor makanan dan pupuk Rusia, tetapi itu akan membutuhkan “lampu hijau” dari Moskow.

Di sisi lain, Jerman dan negara-negara lain sedang bekerja untuk memungkinkan transportasi biji-bijian melalui jalur darat untuk melepaskan setidaknya sebagian dari panen saat panen baru dimulai, sementara sebagian dari panen lama masih disimpan di silo Ukraina.

Kyiv telah menghasilkan rekor panen biji-bijian sebanyak 84 juta ton pada tahun 2021, naik dari 65 juta ton pada tahun 2020.

Baca juga: Ini Kemungkinan 4 Rute Ekspor Gandum, Hasil Rundingan Rusia, Ukraina, Turki dan PBB


Menurut kementerian pertanian Ukraina, para petani Ukraina telah menanam 14,2 juta hektar biji-bijian di musim semi tahun ini, turun dari 16,9 juta hektar pada tahun 2021 karena invasi Rusia.

Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock mengatakan, Berlin mendukung Polandia dan Rumania dalam mengadaptasi jalur kereta api mereka untuk memfasilitasi ekspor biji-bijian melalui darat.

“Yang jelas pada akhirnya kita tentu tidak akan bisa mengeluarkan semua biji-bijian tetapi jika kita hanya berhasil membebaskan sebagian saja, di berbagai rute, maka ini akan membantu kita menghadapi tantangan global ini,” pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas