Cegah Bencana Kelaparan, Australia Kirim 15 Juta Dolar AS Dana Pangan Darurat PBB untuk Sri Lanka
Untuk mencegah bencana kelaparan di saat Sri Lanka bangkrut, Australia telah memberikan bantuan 15 juta dolar AS pada Rabu kemarin.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Arif Fajar Nasucha
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, CANBERRA - Australia telah memberikan bantuan 22 juta dolar Australia atau setara dengan 15 juta dolar Amerika Serikat (AS) untuk Sri Lanka pada Rabu kemarin untuk mencegah bencana kelaparan.
Bantuan ini dikucurkan sepekan setelah Program Pangan Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa (WFP) meluncurkan bantuan makanan dan nutrisi darurat senilai 60 juta dolar AS untuk 3 juta warga negara Sri Lanka yang paling berisiko.
Dikutip dari laman Business Standard, Kamis (23/6/2022), pendanaan Australia akan membantu WFP memberikan bantuan penting kepada orang-orang Sri Lanka yang paling berisiko, termasuk wanita hamil dan menyusui serta anak-anak sekolah.
Baca juga: Selandia Baru akan Berikan 800.000 Dolar AS ke UNICEF untuk Bantu Sri Lanka
"Demi meningkatkan program jaring pengaman sosial yang ada, WFP bekerja untuk membantu satu juta anak melalui program makanan sekolah nasional, sementara satu juta orang berpartisipasi dalam program Thriposha yang menyediakan makanan yang diperkaya untuk ibu dan anak-anak," kata WFP dalam sebuah pernyataan.
Sebelumnya pada 16 Juni lalu, WFP telah meluncurkan program bantuan pangan dan gizi darurat senilai 60 juta dolar AS untuk tiga juta warga Sri Lanka paling berisiko.
Karena kelompok ini tidak hanya menghadapi kerawanan pangan dalam rekor inflasi pangan yang tinggi, namun juga meroketnya harga bahan bakar dan meluasnya kekurangan komoditas utama.
Kupon makanan bulanan pun dibagikan kepada ibu hamil dari beberapa lingkungan termiskin, diberikan bersamaan dengan perawatan antenatal yang disediakan oleh pemerintah daerah di Sri Lanka.
"Pada saat jutaan orang berjuang untuk memenuhi kebutuhan makanan paling dasar mereka namun kemampuan keluarga untuk bertahan telah mencapai batasnya, kita dapat mencegah krisis kemanusiaan yang memburuk dengan meningkatkan tanggapan kita sekarang," tegas WFP, menyambut bantuan dari Australia.
Baca juga: Sri Lanka Bangkrut, Otoritas Setempat Kurangi Batas Usia Wanita untuk Jadi Pekerja Migran
Direktur Regional WFP untuk Asia dan Pasifik, John Aylieff mengatakan bahwa hampir 5 juta orang atau 22 persen dari populasi Sri Lanka mengalami rawan pangan dan membutuhkan bantuan.
Makanan bergizi seperti sayuran, buah-buahan dan produk kaya protein kini jauh dari jangkauan banyak keluarga berpenghasilan rendah.
Mirisnya, survei WFP baru-baru ini menunjukkan bahwa 86 persen keluarga di Sri Lanka menggunakan setidaknya satu mekanisme penanggulangan, termasuk makan lebih sedikit, makan lebih sedikit makanan bergizi, bahkan melewatkan kegiatan makan sama sekali.