Vladimir Putin Siap Pasok 50 Juta Ton Gandum ke Pasar Internasional Demi Mengatasi Inflasi Global
Upaya ini dilakukan Vladimir Putin guna mengatasi lonjakan harga pangan serta harga bahan bakar di sejumlah negara berkembang
Penulis: Namira Yunia Lestanti
Editor: Muhammad Zulfikar
Laporan Wartawan Tribunnews, Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MOSCOW – Melalui konferensi kebijakan ekonomi dan perdagangan KTT BRICS, Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkap rencana barunya yang akan mengimpor 50 juta ton gandum serta biji-bijian ke pasar global.
Upaya ini dilakukan Vladimir Putin guna mengatasi lonjakan harga pangan serta harga bahan bakar di sejumlah negara berkembang khususnya di kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah.
Namun sebelum Rusia melakukan pengiriman tersebut, pihaknya meminta agar sanksi pembatasan pada asuransi kapal, pengangkutan makanan, serta pembayaran bank internasional Rusia dicabut.
Baca juga: Pangkas Pendapatan Pemerintahan Putin, Negara G7 Kompak Batasi Harga Minyak Rusia
Hal ini lantaran pengiriman ekspor Rusia bergantung penuh pada ketiga akses tersebut.
“Pengiriman akan tergantung pada situasi tersebut, maka pentingnya upaya koordinasi antar negara. Sehingga Rusia dapat memasok pasar dunia, kemungkinan besar, dengan 50 juta ton biji-bijian," kata Putin dikutip dari The Moscow Times.
Rusia tak sendiri dalam konferensi tersebut pihaknya turut ditemani Brasil, India, China, serta Afrika Selatan.
Adapun Aljazair, Argentina, Mesir, Indonesia, Iran, Kazakhstan, Kamboja, Malaysia, Senegal, Thailand, Uzbekistan, bahkan Fiji, dan Ethiopia yang turut ikut menghadiri KTT tersebut.
Selain menyampaikan niatan baiknya yang ingin memasok kebutuhan pangan pasar global, dalam konferensi tersebut Putin juga dengan tegas membantah tudingan G7 yang menyebut Rusia sebagai penyebab utama dari terjadinya krisis bahan pangan di pasar global.
Pihaknya pun menegaskan bahwa Moskow tidak pernah menghentikan upaya Ukraina untuk mengekspor biji-bijian melalui blokade pelabuhan Laut Hitam. Justru inflasi terjadi akibat sanksi yang tidak bertanggung jawab dari negara-negara yang tergabung dalam Kelompok G7.
Baca juga: 4 Rudal Rusia Hantam Pemukiman di Kyiv, 5 Orang Terluka dan Banyak Orang Terkubur dalam Puing-puing
“Saya ingin tekankan sekali lagi, bahwa kenaikan inflasi tu adalah hasil dari kebijakan ekonomi makro negara-negara G7 yang tidak bertanggung jawab selama bertahun-tahun, emisi yang tidak terkendali, dan akumulasi pendapatan yang tidak aman,” tambah Putin.
Tak hanya mengirimkan pasokan gandum dan biji-bijian saja, rencananya Vladimir Putin juga akan membantu mencukupi kebutuhan produk pertanian, pupuk, serta pembawa energi lainnya ke pasar global.
Langkah ini diambil Vladimir Putin guna mendukung adanya swasembada pangan di pasar global yang saat ini tengah dihantam badai krisis dan inflasi.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.