TRIBUNNEWS.COM, COLOMBO - Kementerian Sri Lanka memutuskan untuk mengeluarkan bahan bakar minyak (BBM) hanya untuk layanan esensial saja.

Seperti yang disampaikan Juru Bicara Kementerian, Bandula Gunawardane.

"Bahan bakar ini dikeluarkan mulai Senin malam kemarin hingga 10 Juli mendatang," kata Gunawardane.

Dikutip dari laman Dailymirror, Selasa (28/6/2022), ia uga mengatakan bahwa pemerintah negara itu berencana meminta semua lembaga publik dan swasta untuk menerapkan aktivitas bekerja dari rumah hingga 10 Juli mendatang karena krisis bahan bakar yang sedang berlangsung di negara itu.

Baca juga: Sri Lanka Bangkrut, BBM Menghilang di SPBU dan Tarif Listrik Naik 835 Persen

"Baik sektor publik dan swasta harus menerapkan strategi ini karena bahan bakar akan dipasok hanya untuk layanan esensial saja seperti sektor kesehatan, transportasi makanan dan sektor pertanian serta rumah sakit," jelas Gunawardane.

Sehingga  BBM untuk kendaraan pribadi untuk sementara tidak disediakan.

Selain itu, ia juga mengumumkan bahwa otoritas pendidikan zonal telah diberikan hak untuk memutuskan berlangsungnya kegiatan belajar di sekolah.