Turki Sumbangkan 3 Drone TB2 ke Ukraina: Kami akan Kirim Gratis ke Medan Perang
Perusahaan pertahanan Turki yang memproduksi kendaraan udara tak berawak (UAV) TB2 akan menyumbangkan tiga drone untuk Ukraina.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Baykar, sebuah perusahaan pertahanan Turki yang memproduksi kendaraan udara tak berawak (UAV) TB2 yang dikenal secara global, mengatakan akan menyumbangkan drone untuk Ukraina.
Setelah kampanye crowdfunding di Ukraina mengumpulkan cukup dana untuk membeli beberapa drone yang telah terbukti dalam pertempuran, perusahaan itu memilih menyumbangkan drone miliknya daripada menjualnya.
“Baykar tidak akan menerima pembayaran untuk TB2, dan akan mengirim 3 UAV gratis ke medan perang Ukraina,” kata perusahaan itu, seperti dilansir Al Jazeera.
Sebagai gantinya, Baykar menyatakan bahwa dana yang terkumpul akan dikirim kepada rakyat Ukraina yang berjuang.
Baca juga: Korban Tewas akibat Serangan Rudal Rusia di Mal Ukraina Jadi 18 Orang, 36 Masih Hilang
Mereka menambahkan bahwa perusahaan menghargai solidaritas dan tekad Ukraina di tengah perang.
"Baykar berdoa untuk resolusi yang adil dan perdamaian abadi," tambahnya.
Korban Tewas Serangan Rudal di Mal Kremenchuk Bertambah
Jumlah korban yang tewas dalam serangan rudal di sebuah pusat perbelanjaan di kota Kremenchuk, Ukraina tengah, telah meningkat menjadi 18 orang.
Hal tersebut disampaikan oleh seorang pejabat regional pada Selasa (28/6/2022), saat operasi pencarian dan penyelamatan berlanjut.
Dmytro Lunin, kepala administrasi militer wilayah Poltava, mengatakan tim penyelamat terus bekerja di lokasi tersebut.
Baca juga: Dalam Penerbangan ke Polandia, Presiden Jokowi Akan Habiskan 12 Jam Perjalanan Darat Masuk Ukraina
"(Sebanyak) 36 orang lagi hilang. Pencarian terus kami lakukan," kata Lunin, dilansir CNN.
Ratusan orang telah berada di mal beberapa menit sebelum serangan, yang menurut pejabat Ukraina dilakukan oleh rudal KH-22 Rusia.
Sebagai informasi, KH-22 dapat membawa hulu ledak peledak dengan berat hingga 1 ton.
"Pembongkaran struktur bangunan yang rusak sedang berlangsung dengan bantuan peralatan teknik berat dan mesin kecil," kata Lunin.