UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina Hari ke-125, Berikut Peristiwa yang Terjadi
Rangkuman peristiwa yang terjadi dalam invasi Rusia ke Ukraina hari ke-125, Rusia menyerang pusat perbelanjaan di Kremenchuk, Senin (27/6/2022).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
Dewan keamanan PBB akan bertemu pada Selasa (28/6/2022) untuk membahas serangan yang ditargetkan Rusia terhadap warga sipil atas permintaan Ukraina.
NATO tingkatkan jumlah pasukan siaga tinggi
NATO akan meningkatkan jumlah pasukan dalam siaga tinggi lebih dari tujuh kali lipat menjadi lebih dari 300.000 sebagai tanggapan atas invasi Rusia ke Ukraina.
Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, mengatakan pasukan aliansi militer di negara-negara Baltik dan lima negara garis depan lainnya akan ditingkatkan “sampai tingkat brigade” – dua kali lipat atau tiga kali lipat menjadi antara 3.000 dan 5.000 tentara.
Itu akan menjadi “perombakan terbesar dari pertahanan dan pencegahan kolektif kita sejak perang dingin,” katanya.
Baca juga: G7 Berjanji akan Terus Bersama Ukraina Hingga Akhir
Gangguan di Semenanjung Krimea dianggap deklarasi perang terhadap Rusia
Setiap gangguan di semenanjung Krimea oleh negara anggota NATO dapat dianggap sebagai deklarasi perang terhadap Rusia yang dapat mengarah pada "Perang Dunia Ketiga," kata
Mantan Presiden Rusia, Dmitry Medvedev, seperti dikutip pada Senin (27/6/2022) menegaskan bahwa setiap gangguan di Semenanjung Krimea oleh anggota NATO dapat dianggap sebagai deklarasi perang terhadap Rusia.
Medvedev menyebut sikap tersebut dapat mengarah pada Perang Dunia Ketiga.
“Bagi kami, Krimea adalah bagian dari Rusia. Dan itu berarti selamanya," kata Medvedev kepada situs berita Rusia, Argumenty i Fakty.
"Setiap upaya untuk merambah Krimea adalah deklarasi perang terhadap negara kita. Dan jika ini dilakukan oleh negara anggota NATO, ini berarti konflik dengan seluruh aliansi Atlantik Utara; sebuah Perang Dunia Ketiga. Benar-benar malapetaka," imbuhnya.
Baca juga: Zelensky Desak Negara G7 Bantu Hentikan Perang di Ukraina
AS berencana kirim lebih banyak sistem rudal ke Ukraina
Amerika Serikat (AS) berencana untuk membeli dan mengirim lebih banyak sistem rudal jarak menengah hingga jarak jauh ke Ukraina, termasuk Nasams, sistem rudal permukaan-ke-udara yang canggih, menurut pejabat pertahanan.
Penasihat keamanan nasional AS, Jake Sullivan, mengkonfirmasi pada Senin (27/6/2022) bahwa AS sedang dalam proses menyelesaikan paket yang mencakup kemampuan pertahanan udara canggih.