Menlu Rusia Sergei Lavrov Dipastikan ke Bali Pekan Depan, Vladimir Putin akan Hadiri KTT G20
Sergei Lavrov dipastikan akan menghadiri pertemuan para menlu negara-negara G20 di Bali pekan depan.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, INDONESIA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Rusia Sergei Lavrov dipastikan akan menghadiri pertemuan para menlu negara-negara G20 di Bali pekan depan.
Hal ini diungkapkan pejabat kedutaan besar Rusia di Indonesia, Selasa (28/6/2022) seperti seperti dikutip dari Kompas.TV.
Juru Bicara Kedubes Rusia di Jakarta, Denis Tetiushin memastikan Menlu Sergei Lavrov akan mengikuti pertemuan tingkat menteri luar negeri G20 itu, yang akan berlangsung pada 7-8 Juli di Bali.
Baca juga: Melihat dari Dekat Gerbong Kereta Luar Biasa yang Ditumpangi Jokowi ke Ukraina
Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI belum dapat memastikan kebenaran kabar itu.
Serangan Rusia ke Ukraina, yang disebut Moskow sebagai "operasi khusus", membayangi ajang G20 tahun ini.
Beberapa negara Barat mengancam akan memboikot pertemuan para pemimpin G20 kalau Presiden Rusia Vladimir Putin hadir pada pertemuan itu.
Partisipasi Rusia pada acara-acara G20 telah menjadi sumber ketegangan.
Vladimir Putin ke Bali November
Sementara itu, Perdana Menteri Italia Mario Draghi mengatakan Presidensi G20 Indonesia telah mengesampingkan partisipasi langsung Presiden Rusia Vladimir Putin pada pertemuan G20 di Bali pada November mendatang.
Hal ini diungkapkannya kepada wartawan di Elmau, Jerman, Selasa (28/6/2022).
Dikutip dari The Associated Press, menurutnya, KTT G20 pada 15-16 November akan mempertaruhkan pertemuan diplomatik yang canggung jika Putin datang atau bahkan para pemimpin dari negara-negara barat tidak akan hadir dalam pertemuan tersebut.
Masalah ini turut menjadi topik pada KTT G7 di Jerman yang berakhir pada hari Selasa lalu.
Selain negara-negara G7, dalam pertemuan ini juga hadir para pemimpin dari lima negara demokrasi utama yang sedang berkembang, yaitu India, Indonesia, Senegal, Afrika Selatan dan Argentina.
Baca juga: Berita Foto : Presiden Jokowi dan Iriana Naik Kereta Api Menuju Ukraina
Kelima negara ini tidak semuanya memiliki pandangan yang sama dengan G7, terutama tentang perang di Ukraina atau sanksi terhadap Rusia.
Tetapi Draghi, yang negaranya memegang kursi kepresidenan G20 sebelum menyerahkannya ke Indonesia, mengatakan pada hari Selasa bahwa G7 telah berkumpul untuk mendukung Presiden Indonesia Joko Widodo untuk menyelenggarakan pertemuan puncak G20 yang sukses.
Dalam pertemuan dengan wartawan, Draghi ditanya tentang komentar dari penasihat Putin, Yuri Ushakov, bahwa Putin telah menerima undangan Presiden Joko Widodo untuk menghadiri KTT Bali.
“Presiden Widodo mengecualikan itu. Dia (Putin) tidak datang," kata Draghi kepada wartawan di Elmau, Jerman. "Apa yang mungkin terjadi - saya tidak tahu apa yang akan terjadi nanti, tetapi apa yang mungkin terjadi - mungkin adalah intervensi jarak jauh. Kita lihat saja nanti," jawabnya.
Ketika dikonformasi mengenai masalah ini, Ushakov membalas bahwa kehadiran Putin tidak diputuskan oleh Draghi.
“Kami telah menerima undangan dan merespons positif,” kata Ushakov, Selasa (28/6/2022) seperti dikutip dari The Associated Press.
Sedangkan Presiden Joko Widodo melakukan perjalanan ke Rusia dan Ukraina setelah pertemuan G7.
Berbicara sekitar waktu yang sama dengan Draghi, Kanselir Jerman Olaf Scholz tidak membahas apakah Putin akan hadir atau tidak.
Tetapi dia mengatakan bahwa dia dan rekan-rekan pemimpin G7 setuju bahwa mereka tidak ingin memisahkan diri dari G20.
Scholz menambahkan, "Dilihat mulai hari ini, keputusan negara-negara yang berkumpul di sini adalah mereka pergi ke sana (G20)."
Sumber: Kompas.TV/The Associated Press