Ferdinand Marcos Jr Dilantik sebagai Presiden Filipina Gantikan Rodrigo Duterte
Ferdinand Marcos Jr, putra mendiang diktator Filipina, telah dilantik sebagai presiden baru negara itu gantikan Rodrigo Duterte, Kamis (30/6/2022).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Ferdinand Marcos Jr, putra mendiang diktator Filipina, telah dilantik sebagai presiden baru negara itu, Kamis (30/6/2022).
Pelantikan Marcos Jr menandai kembalinya politik yang menakjubkan untuk salah satu dinasti politik paling terkenal di Asia.
Peristiwa ini terjadi 36 tahun setelah Marcos senior digulingkan dan dipaksa ke pengasingan dalam pemberontakan rakyat.
Baca juga: Putri Rodrigo Duterte, Sara Duterte Dilantik sebagai Wakil Presiden Filipina 2022
Dilansir Al Jazeera, dikenal sebagai "Bongbong", Marcos Jr yang berusia 64 tahun meraih kemenangan telak dalam pemilihan presiden bulan lalu.
Para kritikus menyebut kemenangan Marcos Jr dibantu oleh kampanye selama bertahun-tahun untuk menutupi citra keluarganya.
Dia menggantikan Rodrigo Duterte, yang mendapatkan ketenaran internasional karena perang narkoba yang mematikan dan telah mengancam akan membunuh tersangka pengedar.
Baca juga: Putri Rodrigo Duterte, Sara Duterte Dilantik sebagai Wakil Presiden Filipina 2022
Marcos Jr gemakan persatuan
Presiden baru, Marcos Jr menggemakan slogan kampanye persatuan.
Marcos Jr berjanji untuk membawa negara lebih jauh dari pengawasannya dengan kebijakan yang menguntungkan semua orang.
Tak lupa dia berterima kasih kepada publik karena menyampaikan apa yang disebutnya “mandat pemilihan terbesar dalam sejarah demokrasi Filipina” .
“Anda tidak akan kecewa, jadi jangan takut,” katanya pada upacara pelantikan.
Baca juga: Ferdinand Marcos Jr Dilantik Jadi Presiden Filipina
Acara pelantikan dihadiri keluarga dekatnya dan dengan saudara perempuannya Imee, seorang senator, dan ibunya, Imelda.
Marcos Jr juga memuji pemerintahan mendiang ayahnya, tetapi mengatakan kepresidenannya bukan tentang masa lalu, tetapi masa depan yang lebih baik.
“Saya pernah mengenal seorang pria yang melihat sedikit yang telah dicapai sejak kemerdekaan…. tapi terkadang dia menyelesaikannya dengan dukungan yang dibutuhkan, terkadang tanpa dukungan,” katanya.
“Begitu juga dengan putranya. Anda tidak akan mendapatkan alasan dari saya.”
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)