Pemimpin AS, Korea Selatan, dan Jepang Sepakat Pererat Hubungan untuk Atasi Acaman Korea Utara
Presiden AS, Presiden Korea Selatan, dan Perdana Menteri Jepang sepakat mempererat hubungan ketiga negara untuk mengatasi ancaman rudal Korea Utara.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Pemimpin Amerika Serikat (AS), Korea Selatan, dan Jepang menyatakan mereka akan bekerja sama lebih erat untuk mengatasi ancaman uji coba rudal Korea Utara, Rabu (29/6/2022).
Presiden AS Joe Biden, Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol, dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida bertemu di sela-sela KTT NATO di Madrid.
Ketiga pemimpin negara sepakat bahwa kemajuan program nuklir dan rudal Korea Utara menimbulkan ancaman serius tidak hanya bagi semenanjung Korea tetapi juga juga Asia Timur dan dunia.
Mereka juga akan mengeksplorasi cara lebih lanjut untuk memperkuat pencegahan terhadap Korea Utara.
Kemampuan militer AS, khususnya kekuatan nuklirnya, akan digunakan untuk mencegah serangan ke Korea Selatan dan Jepang oleh Korea Utara.
"Kemampuan pencegahan aliansi Jepang-AS dan AS-Republik Korea perlu ditingkatkan sebagai bagian dari upaya penting untuk memperkuat kemitraan trilateral antara Jepang, AS, dan ROK (Republic of Korea)," kata Kishida seperti dikutip Channel News Asia.
Para pemimpin Korea Selatan dan Jepang menghadiri KTT tahunan NATO sebagai pengamat untuk pertama kalinya.
Baca juga: Korea Utara Tuduh Latihan Militer AS, Korsel, dan Jepang Bertujuan Jahat: Selangkah Menuju NATO Asia
Hubungan antara Korea Selatan dan Jepang telah lama tegang karena pendudukan Jepang di Semenanjung Korea dari tahun 1910 hingga 1945.
Hubungan paling buruk dalam beberapa tahun di bawah Presiden Korea Selatan sebelumnya Moon Jae-in, dengan pertikaian atas wilayah dan sejarah dan kedua negara membatalkan pakta berbagi intelijen.
Sementara Presiden Suk-yeol, telah menyatakan keinginan untuk memperbaiki hubungan, dan Kishida juga tampaknya merespons dengan baik.
Korea Utara Tuduh Latihan Militer AS, Korsel, dan Jepang Bertujuan Jahat
Korea Utara menuduh latihan militer bersama oleh Amerika Serikat (AS), Korea Selatan, dan Jepang memiliki tujuan jahat terhadap Pyongyang.
Pernyataan tersebut disampaikan Pyongyang melalui kantor berita negara Korea Utara, KCNA, pada Rabu (29/6/2022).
KCNA mengatakan latihan militer itu juga merupakan bagian dari awal yang berbahaya, yakni pembentukan NATO versi Asia.