Rusia Malah Ngegas Serang Ukraina Setelah NATO Selenggarakan Pertemuan Puncak
Pasukan Ukraina di wilayah Kherson selatan melakukan perlawanan terhadap pasukan Rusia dengan serangan artileri.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM, KYIV – Rusia kembali menggencarkan serangannya di Ukraina Timur setelah NATO memberi cap negatif ke Moskow sebagai "ancaman langsung" terbesar bagi keamanan Barat.
Dilansir dari Reuters, Kamis (30/6/2022), pihak berwenang Ukraina mengatakan, mereka berusaha untuk mengevakuasi penduduk dari wilayah timur Lysychansk, di mana terdapat sekitar 15.000 penduduk yang terancam pengeboman tanpa henti oleh pasukan Rusia.
"Pertempuran terjadi sepanjang waktu. Rusia terus-menerus menyerang. Tidak ada kata menyerah," kata Gubernur regional Serhiy Gaidai kepada televisi Ukraina.
Oleskiy Arestovych, Penasihat Presiden Ukraina, mengatakan pasukan Ukraina di wilayah Kherson selatan melakukan perlawanan terhadap pasukan Rusia dengan serangan artileri.
Pada pertemuan puncak hari Rabu (29/6), NATO mengundang Swedia dan Finlandia untuk bergabung dan menjanjikan peningkatan tujuh kali lipat pasukan tempur dalam siaga tinggi di sepanjang sisi timurnya.
Sebagai reaksi, Presiden Rusia Vladimir Putin akan merespons dengan baik jika NATO mendirikan infrastruktur di Finlandia dan Swedia setelah mereka bergabung dengan aliansi militer yang dipimpin AS.
Sementara itu, Presiden AS Joe Biden mengumumkan lebih banyak pengerahan angkatan darat, laut dan udara di seluruh Eropa, dari Spanyol di barat hingga Rumania dan Polandia yang berbatasan dengan Ukraina.
Baca juga: Vladimir Putin Bantah Pasukannya Jatuhkan Rudal di Mal Kremenchuk Ukraina yang Tewaskan 18 Orang
Di sisi lain, ketika 30 pemimpin nasional NATO bertemu di Madrid, pasukan Rusia mengintensifkan serangan di Ukraina, termasuk serangan rudal dan penembakan di wilayah Mykolaiv selatan yang dekat dengan Laut Hitam.
Walikota kota Mykolaiv mengatakan, sebuah rudal Rusia telah menewaskan sedikitnya lima orang di sebuah bangunan perumahan di sana.
Baca juga: Ukraina Minta Dana 5 Miliar Dolar Per Bulan ke NATO, Kekalahan Kiev Tunda Perang Moskow Dengan Barat
Sementara Moskow mengatakan, pasukannya telah menghantam apa yang disebutnya sebagai pangkalan pelatihan tentara bayaran asing di wilayah tersebut.
Presiden Volodymyr Zelenskiy sekali lagi mengatakan kepada NATO bahwa pasukan Ukraina membutuhkan lebih banyak senjata dan uang untuk mengikis keunggulan besar Rusia dalam artileri dan daya tembak rudal.
Sehubungan dengan memburuknya hubungan dengan Rusia sejak invasi, sebuah komunike NATO menyebut Rusia sebagai "ancaman paling signifikan dan langsung terhadap keamanan Sekutu".
Baca juga: Rusia-Ukraina Adakan Pertukaran Tawanan Perang Terbesar Sejak Awal Konflik
NATO kemudian mengeluarkan dokumen Konsep Strategis baru yang pertama sejak 2010, dan mengatakan "Ukraina independen yang kuat sangat penting untuk stabilitas kawasan Euro-Atlantik".
Untuk itu, NATO menyetujui paket bantuan keuangan dan militer jangka panjang untuk memodernisasi sebagian besar militer Ukraina era Soviet.
"Kami berdiri dalam solidaritas penuh dengan pemerintah dan rakyat Ukraina dalam pertahanan heroik negara mereka," kata komunike itu.