Ada Dehidrasi Bayangan di Jepang Tetapi Tidak Ada Gejala Subjektif, Bahaya Mengincar Saat Suhu Panas
Di Jepang ada yang disebut dehidrasi bayangan (dehidrasi kakure) di tengah panas yang menyengat, di tengah panas luar biasa saat ini tetapi tak ada
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Di Jepang ada yang disebut dehidrasi bayangan (dehidrasi kakure) di tengah panas yang menyengat, di tengah panas luar biasa saat ini tetapi tak ada gejala subyektif dan di mana kadar air tubuh rendah dan risiko serangan panas tinggi.
Menurut Profesor Masuji Hattori dari Hyogo College of Medicine yang akrab dengan heat stroke, jumlah air dalam tubuh biasanya sekitar 60 persen untuk orang dewasa dan sekitar 50 % sampai 55 % untuk orang tua berusia 65 tahun ke atas.
"Jika jumlah air dalam tubuh berkurang, gejala dehidrasi tidak muncul dengan jelas, dan kondisi tanpa gejala subjektif disebut "dehidrasi bayangan", dan risiko serangan panas meningkat pada tahap sebelum dehidrasi," tekan Hattori.
Secara khusus, orang tua yang memiliki lebih sedikit air dalam tubuhnya daripada orang dewasa dan cenderung tidak merasa haus harus berhati-hati.
Selain itu, Corona-ka mengurangi kemungkinan berolahraga, melemahkan otot-otot yang menyimpan air dalam tubuh, dan mempersulit rasa haus di mulut dengan memakai masker, artinya risikonya meningkat, tambahnya.
Profesor Hattori mengatakan bahwa mencubit punggung tangan efektif untuk segera menyadari "dehidrasi" seperti itu, dan jika pengembaliannya buruk, ada kemungkinan kekurangan air.
"Langkah-langkah untuk "dehidrasi" adalah "sering hidrasi" dan "makan". Bahkan jika Anda tidak haus, Anda dapat merehidrasi dengan segelas air per jam sebagai panduan, dan Anda juga dapat merehidrasi dengan makanan. Penting untuk makan sebanyak tiga kali makan karena bisa diisi ulang," paparnya lagi.
Selain itu, penting untuk menggerakkan tubuh dengan cara berjongkok atau berdiri dalam jarak yang wajar di ruangan ber-AC agar massa otot tidak hilang akibat kurang berolahraga.
Profesor Hattori, seorang profesor yang diundang secara khusus, mengatakan, "Corona baru akan terus menahan diri dari kegiatan dan ketika otot melemah, bahkan jika tubuh menginginkan air, itu akan segera mengalami dehidrasi.
"Bagaimanapun, waspadalah terhadap hidrasi perhatikan selalu. Saya ingin Anda berhati-hati dengan "Dehidrasi Kakure", yang bisa disebut "pasukan cadangan serangan panas".
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif . Tak lupa cash in back Rp.10 juta bagi murid Pandan College. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.