Jokowi Bertemu Zelensky dan Putin, PPP: Bukti Eksistensi Politik Bebas Aktif Indonesia
Politisi PPP menilai kunjungan Jokowi ini menunjukkan peran politik bebas aktif yang menjadi pijakan politik luar negeri Indonesia.
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi I DPR RI Muhammad Iqbal mengapresiasi langkah Presiden Joko Widodo mengunjungi Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Istana Mariinsky Kyiv Ukraina dan Presiden Rusia Vladimir Putin di Istana Kremlin Moskow Rusia.
Kunjungan ini menunjukkan peran politik bebas aktif yang menjadi pijakan politik luar negeri Indonesia.
"Kunjungan Presiden Jokowi menunjukkan ke dunia bahwa Indonesia yang non blok bisa menjadi juru damai bagi konflik yang terjadi di dunnia," jelas Iqbal.
Politisi PPP ini yakin bahwa pembicaraan langsung Jokowi dengan Zelensky pada Rabu (29/6) dan dengan Putin pada Kamis (30/16) kemarin tidak hanya membuat konflik dua negara bertetangga itu bisa mereda, namun juga bisa mengakhiri kekhawatiran krisis pangan yang terjadi akibat konflik tersebut. Sehingga warga dunia bisa menikmati pasokan pangan yang sempat tersendat.
"Bahan pangan dan pupuk yang sempat tak bisa keluar dari Ukraina dan Rusia diharapkan segera bisa disalurkan ke negara-negara yang memerlukannya. Sehingga krisis pangan tidak terjadi," jelas Iqbal.
Iqbal juga mengapresiasi Menteri Luar Negeri Retno Marsudi yang mampu menyiapkan dengan baik pertemuan Jokowi dengan dunia kepala negara yang sedang berkonflik tersebut.
Baca juga: Respons Putin saat Dikunjungi Jokowi: Merasa Puas, Bahas soal Isu Global hingga Keluh Kesah
Kemenlu mampu berkomunikasi dengan baik dengan kedua negara, sehingga Zelensky dan Putin sama-sama menyambut baik dan berharap Presiden Jokowi mampu memperlancar komunikasi dua negara yang buntu dan menyebabkan perang.
"Sambutan Zelensky dan Putin terhadap Presiden Jokowi tampaknya jauh lebih baik dibanding yang mereka tunjukkan kepada kepala negara lain, karena Indonesia memang negara yang tidak condong pada satu pihak yang bertikai," jelas Iqbal.
Iqbal yakin kunjungan penerimaan yang baik dari dan Putin dan Zelensky akan membuat peran Indonesia semakin diharapkan internasional di masa mendatang.
Berita Baik Hasil Jokowi Bertemu Putin
Mengutip situs resmi Kremlin, Putin mengaku senang Jokowi berkunjung ke negaranya.
Ia menekankan Indonesia merupakan mitra utama Rusia di Asia-Pasifik, di mana hubungan kedua negara ini bersifat konstruktif dan saling menguntungkan.
"Kami sangat senang menyambut Presiden Republik Indonesia di Kremlin. Ini adalah kunjungan pertama Jokowi ke Moskow sebagai Presiden. Kami senang Anda ada di sini," kata Putin.
"Izinkan saya menekankan bahwa Indonesia adalah salah satu mitra utama kami di Asia-Pasifik."
"Hubungan Rusia-Indonesia bersifat konstruktif dan saling menguntungkan dan terus berkembang atas dasar tradisi persahabatan dan bantuan timbal balik yang telah berlangsung lama," imbuhnya.
Putin juga membahas soal terganggunya pasokan pangan dunia.
Baca juga: Putin Balas Pemimpin Barat yang Ejek Foto Telanjang Dadanya: Mereka Terlihat Menjijikkan Jika Meniru
Menurutnya, hal itu disebabkan karena sanksi pembatasan yang dijatuhkan negara-negara Barat pada Rusia.
Sanksi pembatasan itu, ujar Putin, menghambat ekspor biji-bijian Rusia ke pasar dunia.
"Namun, alih-alih mengakui bahwa kebijakan ekonomi mereka salah arah, negara-negara Barat semakin mengacaukan produksi pertanian global dengan memberlakukan pembatasan pada pasokan pupuk Rusia dan Belarusia, menghambat ekspor biji-bijian Rusia ke pasar dunia, dan memperumit asuransi kapal dengan biji-bijian dan bank. pembayaran berdasarkan kontrak perdagangan," tuturnya.
Kendati demikian, Putin menegaskan Rusia akan tetap menjadi satu diantara produsen dan eksportir makanan utama dunia.
"Saya akan tekankan sekali lagi – Rusia telah dan tetap menjadi salah satu produsen dan eksportir makanan utama dunia," tegasnya.