Rusia Tembakkan Dua Rudal ke Odesa Ukraina, 17 Orang Tewas dan Puluhan Orang Terluka
Rusia menembakkan dua rudal ke Odesa, Ukraina, pada Jumat (1/7/2022) pagi waktu setempat yang menewaskan 17 orang dan melukai puluhan orang.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Rusia menembakkan dua rudal ke Odesa, Ukraina, pada Jumat (1/7/2022) pagi waktu setempat, Al Jazeera melaporkan.
Serangan rudal pertama terjadi sekitar pukul 01.00 dini hari di sebuah desa di wilayah Bilhorod-Dniester di Odesa.
Serangan itu menghantam sebuah gedung sembilan lantai dan menewaskan 14 orang, termasuk tiga anak-anak, dan melukai 30 orang, menurut Kementerian Dalam Negeri Ukraina.
Sementara itu, serangan rudal kedua yang menghantam distrik Bilhorod-Dniester di Odesa telah menewaskan tiga orang, termasuk satu anak, dan melukai satu orang lainnya, kata Kementerian Dalam Negeri Ukraina.
Rudal itu menghantam sebuah gedung pusat rekreasi berlantai tiga dan empat, kata kementerian itu di Twitter.
Lebih lanjut, berikut pembaruan terbaru konflik antara Rusia dan Ukraina, Jumat (1/7/2022) pukul 7.38 waktu Kyiv:
Baca juga: Odesa Kembali Dihantam Rudal Rusia, 3 Orang Tewas, Satu di Antaranya Anak-anak
Rusia Serang 68 Rumah Warga Sipil
Oleksii Hromov, seorang brigadir jenderal Ukraina memperkirakan bahwa Rusia telah menyerang 68 rumah warga sipil.
Hromov sebelumnya mengatakan jumlah serangan rudal Rusia di Ukraina meningkat lebih dari dua kali lipat dalam dua minggu terakhir.
Rusia menggunakan rudal era Soviet yang tidak akurat untuk lebih dari setengah serangannya.
Rusia menggunakan rudal Kh-22 era Soviet dalam serangan di pusat perbelanjaan yang ramai di Kremenchuk pada hari Senin, yang menewaskan sedikitnya 18 orang menurut pihak berwenang Ukraina.
China Tidak Berikan Dukungan Material untuk Perang Rusia di Ukraina
Amerika Serikat (AS) belum melihat China menghindari sanksi atau memberikan peralatan militer ke Rusia, kata seorang pejabat senior Amerika.
Langkah-langkah penegakan yang diambil awal pekan ini menargetkan perusahaan-perusahaan China tertentu, bukan pemerintah, lanjut pejabat itu.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.