Jadi Benteng 2.000 Tentara Ukraina, Lisichansk Bakal Hancur Lebur Susul Mariupol dan Severodonetsk?
Pemimpin Rusia Vladimir Putin telah menyiapkan serangan besar-besaran kepada Ukraina di Kota Lisichansk.
Editor: Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, LUGANSK – Pemimpin Rusia Vladimir Putin telah menyiapkan serangan besar-besaran kepada Ukraina di Kota Lisichansk.
Serangan tersebut diperkirakan bakal membuat Lisichansk hancur seperti yang terjadi di Kota Mariupol dan Severodonetsk.
Sebelumnya, dua kota tersebut telah dibebaskan oleh Rusia dengan kondisi hancur lebur.
Kini Pasukan Rusia dan sekutunya Republik Rakyat Lugansk (LPR) kini menyasar Kota Lisichansk.
Pasukan pimpinan Vladimir Putin itu telah bersiap membebaskan kota di sebelah selatan Severodonetsk yang telah hancur lebur tersebut.
Baca juga: Severodonetsk Jatuh ke Tangan Rusia, Presiden Zelensky Bersumpah akan Rebut Kembali
Vitaly Kiselev, seorang ajudan menteri dalam negeri LPR, mengatakan rencana pembebasan tersebut telah dipersiapkan dengan matang.
"Pembebasan penuh Lisichansk sedang dipersiapkan untuk beberapa hari mendatang," katanya kepada TASS, Sabtu (2/7/2022).
“Terlepas dari berapa banyak pasukan Ukraina di sana, terlepas dari siapa komandan mereka, terlepas dari apakah ada orang di sana yang memiliki keberanian untuk berdiri dan berjalan ke arah kami, denazifikasi dan demiliterisasi tidak dapat dihindari untuk semua orang,” katanya.
Rodion Miroshnik, duta besar Republik Rakyat Lugansk di Moskow, mengatakan pada hari Jumat bahwa LPR dan pasukan Rusia telah menguasai wilayah utara Lisichansk dan membersihkannya.
Selama tiga hari terakhir, unit-unit Rusia menguasai kilang minyak Lisichansk, tambang Matrosskaya, pabrik Gelatin dan pemukiman Topolevka, kata Kementerian Pertahanan Rusia, Jumat.
Menurut juru bicara Kementerian Pertahanan Letnan Jenderal Igor Konashenkov, kegagalan tentara Ukraina di medan perang menyebabkan semakin banyak pembelot dan mereka yang melarikan diri dari operasi tempur.
Retret tidak terorganisir dari beberapa pasukan Ukraina dari Lisichansk sedang diamati, tambahnya.
Ada 2.000 Tentara Ukraina
Lebih dari 2.000 anggota unit pertahanan teritorial Ukraina telah dikerahkan di kota Lisichansk yang sekarang dikepung untuk melindungi tentara bayaran asing, Vitaly Kiselev, seorang ajudan menteri dalam negeri Republik Rakyat Lugansk (LPR), mengatakan kepada TASS pada hari Sabtu.