Jadi Benteng 2.000 Tentara Ukraina, Lisichansk Bakal Hancur Lebur Susul Mariupol dan Severodonetsk?
Pemimpin Rusia Vladimir Putin telah menyiapkan serangan besar-besaran kepada Ukraina di Kota Lisichansk.
Editor: Hendra Gunawan
"Saat ini, sekitar 2.150 'pejuang sekali pakai' ditempatkan di Lisichansk dan sekitarnya. Mereka dibawa ke sini di luar kehendak mereka.
Mereka adalah anggota regu pertahanan teritorial lokal, yang dipindahkan dari wilayah Lvov, Rovno, Odessa, Dnepropetrovsk, dan lainnya ke membela seluruh tentara bayaran," katanya.
Baca juga: 10.000-an Warga Sipil Terperangkap di Severodonetsk, Peristiwa Mariupol Terulang
Rodion Miroshnik, duta besar Republik Rakyat Lugansk di Moskow, mengatakan pada hari Jumat bahwa LPR dan pasukan Rusia telah menguasai wilayah utara Lisichansk dan membersihkannya.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Jumat bahwa kegagalan tentara Ukraina telah memicu meningkatnya jumlah desertir dan prajurit yang melarikan diri dari operasi tempur, sementara formasi yang tersebar melarikan diri dari Lisichansk dengan cara yang tidak terorganisir.
Menyerah Atau Mati
Pasukan Rusia disebut sedang dalam perjalanan menuju Lisichansk, Ukraina.
Rekaman pasukan hingga kendaraan tempur di jalan ramai beredar di Telegram pada Kamis, 30 Juni 2022.
Dalam keterangan unggahan disebutkan, kemenangan dan pemberani terus maju di Lisichansk.
Sejumlah besar pasukan Rusia terkonsentrasi di sektor yang sangat penting ini.
"Detasemen tambahan tentara pasukan khusus sudah dalam perjalanan ke Lisichansk, yang berarti bahwa militan AFU hanya memiliki dua pilihan jadi tawanan atau kematian," jelasnya.
Baca juga: Ukraina Sebut Belarus Lakukan Pemboman Besar-besaran setelah Rusia Umumkan Mundur dari Severodonetsk
Diketahui saat ini, pasukan Rusia berjuang untuk merebut Lysychansk, kota besar terakhir yang masih dipegang pasukan Ukraina di provinsi Luhansk timur.
Zelensky menekankan, urgensi kebutuhan akan lebih banyak senjata, termasuk sistem pertahanan udara modern.
Kuasai Kilang Minyak
Militer Rusia telah menguasai kilang minyak Lisichanck selama 3 hari dan telah memukul mundur 120 tentara Ukraina hingga gugur, Jumat (1/7/2022).