Unit Khusus Militer Rusia Merampas Tank M1 Abrams di Donetsk, Stok Lapis Baja Ukraina Kian Menipis
Tank Abrams yang ditangkap merupakan bagian dari Brigade Mekanik ke-47, yang dikenal sebagai unit elite dengan persenjataan canggih.
Penulis: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Unit Angkatan Darat Rusia baru-baru ini menangkap tank tempur utama M1A1 Abrams yang dioperasikan oleh Ukraina di dekat Pokrovsk, wilayah Donetsk.
Peristiwa ini menjadi kemunduran signifikan bagi pasukan Ukraina, mengingat pasokan tank dari Amerika dan sekuta Barat mereka yang sudah terbatas.
Dikutip dari RT, Tank Abrams yang ditangkap merupakan bagian dari Brigade Mekanik ke-47, yang dikenal sebagai unit elite dengan persenjataan canggih.
Selain Abrams, brigade ini juga dilengkapi dengan tank Leopard 2A6 dan kendaraan tempur Bradley dari sekutu Eropa dan AS.
Dalam waktu tiga hari setelah pengerahan, tank Abrams pertama dilaporkan hilang, dan kerugian terus bertambah selama dua bulan berikutnya.
Ini menandai yang terbaru dari serangkaian kerugian yang terverifikasi, termasuk dua tank M1A1 Abrams lainnya yang didokumentasikan dalam pertempuran: satu di dekat desa Volchye di sepanjang garis depan Pokrovsk dan yang lainnya di dekat pemukiman Berdychi di wilayah Donetsk.
September lalu, rekaman juga muncul yang menunjukkan tank Abrams rusak dan kemudian ditarik oleh pasukan Rusia di dekat Avdiivka, lokasi yang penting secara strategis.
Rekaman tersebut juga menangkap tank Leopard 2A6, yang menunjukkan kerugian simultan dari kendaraan lapis baja berat lain yang dipasok Barat.
Sejak pengiriman tank Abrams pertama kali terlihat di Ukraina pada 23 Februari, pasukan Rusia telah berhasil menangkap atau melumpuhkan beberapa unit.
Semakin berantakan
Angkatan Darat Ukraina sempat menarik tank Abrams dari pertempuran aktif pada April 2024 untuk meningkatkan perlindungan terhadap ancaman antitank Rusia.
Namun, kerugian di lapangan terus berlanjut.
Saat ini, lebih dari 20 dari 31 tank Abrams yang dikirim ke Ukraina telah dihancurkan, dilumpuhkan, atau direbut oleh Rusia.
Keterlibatan yang terdokumentasi menunjukkan bahwa kerugian ini disebabkan oleh artileri berpemandu dan pesawat nirawak kamikaze yang efektif melawan tank tersebut.