Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Cacar Monyet di Eropa Meningkat Tiga Kali dalam Dua Pekan, WHO Desak Tindakan Pencegahan

WHO mengatakan kasus cacar monyet di Eropa telah meningkat tiga kali lipat selama dua minggu terakhir. Memperingatkan perlunya tindakan pencegahan.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Kasus Cacar Monyet di Eropa Meningkat Tiga Kali dalam Dua Pekan, WHO Desak Tindakan Pencegahan
PUBLIC HEALTH IMAGE LIBRARY/CDC
WHO mengatakan kasus cacar monyet di Eropa telah meningkat tiga kali lipat selama dua minggu terakhir. 

Namun, sejumlah kecil kasus kini telah dilaporkan di mana pasien tidak tertular virus selama kontak seksual, kata Kluge.

Anggota keluarga dari individu yang terinfeksi, kontak heteroseksual, serta anak-anak juga telah tertular virus, katanya.

Baca juga: Virus Cacar Monyet Telah Bermutasi, Seberapa Mematikan dan Apakah Lebih Mudah Menyebar?

Di antara pasien di mana informasi tersedia tentang status mereka, hampir 10 persen dirawat di rumah sakit untuk perawatan atau isolasi dan satu pasien berakhir di unit perawatan intensif, kata Kluge.

Tidak ada seorang pun di Eropa yang meninggal sejauh ini karena virus, katanya.

“Tidak ada ruang untuk berpuas diri – terutama di sini di Kawasan Eropa dengan wabah yang bergerak cepat yang setiap jam, hari dan minggu memperluas jangkauannya ke daerah yang sebelumnya tidak terpengaruh,” ucap Kluge.

Stigmatisasi pria yang berhubungan seks dengan pria di beberapa negara telah mempersulit untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang wabah tersebut, kata Kluge.

Beberapa orang dengan gejala cacar monyet mungkin menghindari pergi ke penyedia layanan kesehatan untuk diagnosis karena mereka takut akan konsekuensinya jika seseorang mengetahui bahwa mereka gay atau biseksual, kata Kluge.

Berita Rekomendasi

Namun, mengkomunikasikan dengan jelas realitas wabah saat ini juga penting, tambahnya.

Penyebaran Cacar Monyet

Cacar monyet terutama menyebar melalui kontak fisik yang dekat dengan orang yang terinfeksi atau bahan yang terkontaminasi seperti pakaian atau seprai bersama.

Virus dapat menyebar melalui tetesan pernapasan jika orang yang terinfeksi memiliki lesi di tenggorokan atau mulutnya.

Itu membutuhkan kontak tatap muka yang berkelanjutan.

Baca juga: Apakah Kasus Cacar Monyet Berbahaya? Sudah Terdeteksi 3.200 Kasus di 48 Negara, Indonesia Belum Ada

Monkeypox diyakini tidak menyebar melalui partikel aerosol seperti Covid-19.

Monkeypox berada dalam keluarga virus yang sama dengan cacar, tetapi memiliki gejala yang lebih ringan.

Halaman
123
Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas