Ledakan di Belgorod Rusia Tewaskan Tiga Warga, Ukraina Belum Mengaku Bertanggung Jawab
Kota Belgorod, Rusia yang dekat perbatasan dengan Ukraina mengalami ledakan yang menewaskan tiga orang dan merusak puluhan bangunan.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Ledakan mematikan terjadi di Kota Belgorod, Rusia yang dekat perbatasan dengan Ukraina.
Gubernur regional, Vyacheslav Gladkov, mengatakan tiga orang tewas akibat serangan pada Minggu (3/7/2022) dini hari.
Dilansir BBC, sebanyak 11 gedung apartemen dan 39 rumah warga rusak akibat insiden ini.
Gladkov mengatakan sistem pertahanan udara aktif karena ledakan tersebut.
Informasi ini disampaikan Gladkov di aplikasi perpesanan Telegram.
Namun pernyataan dari gubernur ini belum bisa diverifikasi dan belum ada reaksi langsung dari Ukraina.
Baca juga: Lawan Serangan Rusia, Amerika Kirimkan Sistem Rudal Canggih ke Ukraina
"Serangkaian ledakan keras terdengar di Belgorod. Sebuah rumah pribadi terbakar di 23 Jalan Mayakovskaya. Semua layanan darurat bekerja di tempat kejadian," tulis Gladkov dalam postingannya setelah pukul 4 pagi.
The Moscow Times melaporkan, sebuah video dari satu ledakan di Belgorod menunjukkan bola api besar membumbung tinggi ke langit malam di belakang bangunan diduga blok apartemen.
Kota-kota Rusia di dekat perbatasan Ukraina mengalami serangkaian ledakan sejak awal invasi pada Februari.
Namun jumlah korban serangan kali ini adalah yang tertinggi dalam satu insiden.
Dua mayat lain ditarik dari puing-puing pada Minggu pagi.
Sehingga total korban tewas menjadi lima, menurut laporan media lokal.
Kyiv belum mengaku bertanggung jawab atas serangan apa pun di wilayah Rusia, tetapi juga tidak secara resmi membantah kabar tersebut.
Menurut laporan Reuters, Gladkov mengatakan bahwa ada empat warga terluka dan dua telah dilarikan ke rumah sakit.
"Suaranya sangat kuat sehingga saya melompat, saya bangun, menjadi sangat takut dan mulai berteriak," kata seorang penduduk Belgorod, seraya menambahkan ledakan terjadi sekitar pukul 3 pagi waktu setempat.
"Rudal itu menghantam bangunan tempat tinggal sekitar 20 meter dari rumah saya. Semua jendela di rumah kami pecah, pintu-pintunya keluar dari barisan."
Belgorod, sebuah kota berpenduduk hampir 400.000 sekitar 40 km di utara perbatasan dengan Ukraina, adalah pusat administrasi wilayah Belgorod.
Sejak Rusia meluncurkan invasi pada 24 Februari, ada banyak laporan serangan di Belgorod dan wilayah lain yang berbatasan dengan Ukraina.
Moskow selalu menuduh Kyiv yang melakukan serangan tersebut.
Ukraina belum mengaku bertanggung jawab atas serangan-serangan yang telah terjadi, tetapi menggambarkan insiden itu sebagai balasan dan "karma" atas invasi Rusia.
Baca juga: Tidak Ada Pemimpin Negara di Dunia yang Diterima Secara Terbuka oleh Rusia dan Ukraina Selain Jokowi
Pekan lalu, puluhan warga sipil Ukraina tewas dalam serangkaian serangan Rusia di kota-kota di Ukraina.
Salah satu insiden yang terbaru yakni serangan roket di mall di Kremenchuk dan serangan di blok apartemen di Odessa.
Adanya insiden ledakan di wilayah Rusia menjadi lebih umum sejak pasukan Putin mundur dari Kyiv, akhir Maret lalu.
Sejak saat itu, tentara Ukraina melancarkan serangan balasan di dekat Kota Kharkiv.
Dua drone Ukraina ditembak jatuh oleh sistem pertahanan udara di atas wilayah Kursk Rusia pada Minggu pagi, kata gubernur wilayah Kursk, Roman Staravoit, di Telegram.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)