Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
DOWNLOAD
Tribun

Presiden Menghilang, Sementara Aksi Protes Tuntut PM Sri Lanka Mundur dari Jabatan

Aksi protes diadakan di depan kediaman Fifth Lane Perdana Menteri (PM) Sri Lanka Ranil Wickremesinghe massa menuntutnya untuk segera mengundurkan diri

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Presiden Menghilang, Sementara Aksi Protes Tuntut PM Sri Lanka Mundur dari Jabatan
AFP
Perdana Menteri Sri Lanka Ranil Wickremesinghe. Presiden Menghilang, Sementara Aksi Protes Tuntut PM Sri Lanka Mundur dari Jabatan 

TRIBUNNEWS.COM, COLOMBO - Aksi protes diadakan di depan kediaman Fifth Lane milik Perdana Menteri (PM) Sri Lanka Ranil Wickremesinghe pada Senin malam kemarin.

Dikutip dari laman www.dailymirror.lk, Selasa (5/7/2022), massa menuntutnya untuk segera mengundurkan diri dari jabatan, jika tidak dapat menyelesaikan krisis yang melanda negara itu.

Mereka berkumpul di depan kediaman Wickremesinghe sekitar pukul 19.30 dan melakukan aksi unjuk rasa, membentangkan spanduk selama nyaris 2 jam.

Keamanan khusus pun telah diatur oleh polisi divisi anti huru-hara menggunakan penghalang jalan untuk mencegah massa maju menuju kediaman pribadi Wickremesinghe itu.

Sebelumnya, Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa juga beberapa hari ini tidak terlihat saat negara itu sedang menghadapi krisis terburuk dalam sejarahnya.

Baca juga: Presiden Sri Lanka Menghilang saat Negara Hadapi Krisis Serius

Pernyataan tersebut disampaikan anggota parlemen Sri Lanka, Wimal Weerawansa pada Senin waktu setempat.

Ia pun mendesak pemerintah untuk setidaknya membentuk pemerintahan dari semua partai dan merumuskan program demi memenangkan kepercayaan secara lokal maupun internasional.

Berita Rekomendasi

Weerawansa mengatakan kepada parlemen bahwa negara itu kini berada di bawah jam malam yang diberlakukan sendiri karena krisis bahan bakar.

Bahkan hingga kini pun tidak ada solusi yang terlihat untuk masalah yang semakin parah ini.

"Orang-orang berdiam dalam antrean panjang bermil-mil di dekat gudang IOC Lanka. Baik Perdana Menteri maupun Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tidak terlihat di DPR dalam situasi negara yang penuh bencana ini," kata Weerawansa.

Dirinya kemudian menekankan bahwa waktu yang dihabiskan di parlemen harus didedikasikan untuk menemukan solusi terkait krisis saat ini, tanpa membuang waktu untuk menjawab 50 pertanyaan aneh yang diajukan oleh anggota parlemen.

Pemerintahan saat ini, kata dia, belum mampu memenangkan kepercayaan internasional.

Oleh karena itu ia mendesak pemerintah untuk membentuk pemerintahan yang terdiri dari semua partai, setidaknya untuk saat ini dan merumuskan program demi memenangkan kepercayaan secara lokal maupun internasional tanpa memperburuk krisis lebih lanjut.

"Meskipun beberapa orang meyakini bahwa Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe dapat memenangkan kepercayaan internasional, ternyata tidak. Ia adalah satu-satunya anggota parlemen di parlemen yang ditolak oleh rakyat," tegas Weerawansa.

Sementara itu, Ketua DPR Sri Lanka Dinesh Gunawardene mengatakan bahwa anggota parlemen telah menyepakati untuk menjawab 50 pertanyaan pada rapat pimpinan partai dan itu harus berjalan sesuai rencana.

"Memang benar bahwa orang-orang menghadapi krisis bahan bakar yang akut. Kami sebagai pemimpin juga menghadapi kesulitan yang sama, kami juga tidak memiliki mekanisme khusus untuk mendapatkan bahan bakar. Menteri ESDM akan menginformasikan kepada DPR tentang tindakan yang telah dilakukan," kata Gunawardene.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Klik Di Sini!
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
×

Ads you may like.

© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas