Analis Jepang Kritisi Senjata Rakitan yang Menewaskan Mantan PM Shinzo Abe
Senjata rakitan yang digunakan tersangka penembakan mantan PM Jepang Shinzo Abe pada Jumat (7/7/2022) menjadi perbincangan di kalangan analis.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
Tidak seperti Amerika Serikat (AS), penggunaan kaca antipeluru relatif sedikit di Jepang, dan pejabat keamanan jarang menggunakan penembakan terhadap calon penyerang.
"Anggapannya di sini adalah bahwa orang tidak bersenjata," kata Itabashi.
Osanai khawatir bahwa lebih banyak orang mungkin menggunakan senjata buatan tangan seperti yang digunakan dalam pembunuhan Abe dalam "kejahatan peniru".
Dia mencatat tren orang yang tidak puas beralih ke kejahatan acak, tanpa pandang bulu menargetkan korban.
“Budaya konformis Jepang menyulitkan beberapa orang untuk hidup bebas, dan mereka memberikan tekanan besar pada diri mereka sendiri," ucapnya.
"Ketika mereka menyalahkan diri sendiri, mereka beralih ke bunuh diri. Ketika mereka menyalahkan orang lain, mereka beralih ke kejahatan tanpa pandang bulu,” katanya.
Baca juga: Tetsuya Yamagami Memang Berniat Bunuh Shinzo Abe, Berulang Kali Datangi Tempat Pidato Eks PM Jepang
Insiden penyerangan lainnya di Jepang
Tahun lalu, seorang pria yang mengenakan kostum Joker mengacungkan pisau dan menyalakan api di kereta Tokyo, melukai 17 orang.
Pada Desember 2021, pembakaran di sebuah klinik di Osaka menewaskan 25 orang.
Pada 2019, pembakaran lain di studio animasi Kyoto menewaskan 36 orang.
Berita lain terkait dengan Mantan PM Jepang Shinzo Abe Ditembak
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)